Selasa, 27 October 2020 15:20 UTC
BERSAMA WARGA: Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin saat bersama warga. Foto: Tim Machfud Arifin
JATIMNET.COM, Surabaya - Kemeriahan suara dukungan emak-emak Demak jaya menyambut kedatangan Calon Wali Kota Suranaya nomer 2 Machfud Arifin mengelora. "Coblos nomer 2, coblos brengos e," mengiri langkah Machfud Arifin menyapa warga RW-10 Demak Jaya Kelurahan Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan, Surabaya.
Hartini 43 tahun dari majelis taklim Rojatul Jannah sangat antusias dan riang saat menyambut kedatangan Calon Wali Kota Suranaya nomer 2 Machfud Arifin, menurutnya dirinya sudah menunggu lama kedatangan sosok Machfud Arifin. "Alhamdhulillah, bisa ketemu Pak Machfud," katanya.
Hartini mengatakan, sosok Machfud Arifin merupakan sosok yang sangat diidolakan ibu-ibu khususnya dirinya. Menurutnya Machfud Arifin pemimpin yang sangat ramah dan bijaksana. "Orangnya ganteng, ramah dan merakyat, sosok pemimping yang kami idamankan, semoga pak Machfud menjadi Wali Kota Surabaya," katanya.
Hartini mengaku, selain memberikan suaranya, juga siap mengawal suara Machfud Arifin di TPS.
BACA JUGA: BACA JUGA: Eri Cahyadi Akan Perbesar BOPDA untuk Pengembangan Sekolah Swasta
Senada diungkapkan Halimah 40 tahun, warga Demak Jaya, dirinya tidak salah pilih dan tidak salah mendukung Machfud. " orangnya sangat ramah, murah senyum. Kami yakin pak Machfud jadi wali Kota Surabaya," katanya.
Halimah menegaskan, dirinya juga siap memberikan suaranya mengawal suara untuk kemenangan Machfud Arifin-Mujiaman di TPS-nya. " Siap, kami akan mengawal suara Pak Machfud," tegasnya.
Di sisi lain, mengenai pendidikan di Surabaya, Machfud Arifin menyampaikan, bahwa pemerintah harusnya tidak tertuju pada sekolah negeri saja. Tapi, pendidikan swasta juga perlu diperhatikan, karena mempunyai andil besar dalam memajukan dan mencerdaskan kehidupan di masa ke depan.
Sehingga hal ini perlu mendapatkan perhatian, supaya terus bisa berkembang. "Selama ini Negeri selalu menambah ruang, sehingga sekolah swasta terpinggirkan tidak dapat murid dan akhirnya tutup," katanya.
Machfud Arifin berjanji, kesenjangan dalam dunia pendidikan ini tidak akan tejadi lagi. "Harus ada kesimbangan dan berkeadilan, karena sekolah swasta juga berperan penting dalam memajukan pendidikan di Surabaya. Kita akan merubah kesenjangan ini menjadi pemerataan," ujarnya.