Jumat, 01 March 2019 11:10 UTC
Kepala BPS Jawa Timur Teguh Pramono. Foto: Baehaqi
JATIMNET.COM, Surabaya - Jawa Timur mengalami deflasi 0,18 persen pada Februari 2019. Telur, daging ayam dan tiket pesawat menjadi komoditas penyumbang deflasi paling banyak.
Kepala BPS Jawa Timur Teguh Pramono mengatakan, telur ayam ras mengalami deflasi -8,29 persen. Sedangkan daging ayam ras -3,67 persen. Turunnya deflasi telur dan daging ayam salah satunya dikarenakan harga pakan ternak yang sudah stabil.
"Telur ini ada dua kemungkinan, pertama apakah stoknya sangat banyak. Ataukah memang harga pakan ternak sudah turun," ujar Teguh saat ditemui di kantornya di Jemursari, Surabaya, Jumat 1 Maret 2019.
BACA JUGA: BPS Siapkan Aplikasi Online Sensus Penduduk Surabaya 2020
BPS Jawa Timur memprediksi Maret kemungkinan menyumbang inflasi lagi pada komoditi telur dan daging ayam. Kondisi tersebut disebabkan mendekati Ramadhan dan Idul Fitri. "Mungkin Maret kalau itu (naik lagi)," tuturnya.
Secara keseluruhan, lanjut Teguh, bahan makanan menyumbang deflasi -0,99 persen dibanding Januari. Diikuti oleh transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,41 persen dari bulan sebelumnya. Bensin dan harga tiket pesawat memiliki andil cukup besar pada deflasi di Februari tahun ini.
BACA JUGA: September 2018 Catat Deflasi Terendah dalam 10 Tahun Terakhir
BPS mengklasifikasi bensin dan tiket pesawat dalam komiditas harga yang diatur pemerintah. Dengan penurunan tersebut, menurut Teguh, sama halnya pemerintah mampu mengontrol pelaku pasar menekan harga.
"Meski masyarakat masih mengeluhkan harga tiket pesawat yang mahal. Tetapi kenyataannya sudah turun," ungkapnya.
Deflasi pada Februari ini menjadi yang tertinggi sejak 2015. Beberapa kota seperti Malang Raya mengalami deflasi tertinggi -0,42 persen. Kemudian diikuti Sumenep -0,37 persen, Jember -0,16 persen, Probolinggo -0,13 persen dan Madiun -0,10 persen.
