Rabu, 07 October 2020 09:40 UTC
PILKADA GRESIK: Komisioner KPU Gresik, Elvita Yuliati (batik) bersama ketua TP PKK Gresik, Maria Ulfa disela-sela sosialisasi Pemilukada Gresik 2020. Foto: Gresik
JATIMNET.COM, Gresik - Sukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gresik pada 9 Desember 2020, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gresik gandeng Tim Penggerak (TP) PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga).
Komisioner KPU Gresik Elvita Yuliati menjelaskan, hala yang dilakukan untuk mensosialisasi para pemilih maupun peserta yang ikut menyukseskan jalannya Pemilukada. Memilih calon kepala daerah sesuai hati nurani, sekaligus menjadikan getuk tular ke warga.
“Kenali calon pemimpin melalui visi-misinya, kiprahnya, serta dalami apa yang telah anda ketahui tentang calon pemimpin. Silahkan buka Website KPU, tentang profil calon Bupati serta visi misi lengkap. Hindari sumber yang tidak jelas," kata Elvita, Rabu 7 Oktober 2020.
Elvita menerangkan tata cara kampanye Pemilukada tahun 2020 ini, dimana kampanye terbuka dan rapat umum dengan banyak massa dilarang, maksimal hadir 50 orang dengan persyaratan ketat dan sesuai protokol Kesehatan.
BACA JUGA: Gadeng KWG, KPU Gresik Sosialisasi Pemahaman Pilkada di tengah Pandemi Covid-19
"Kami mengedepankan kampanye dalam jaringan (daring). Disarankan para ibu jangan hadir pada kampanye bila tidak mendapat undangan. Pastikan kalau menghadiri undangan kampanye harus sesuai protokol Kesehatan," tandasnya disela-sela sosialisasi di Pendopo Bupati Gresik.
Sementara Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Gresik, Maria Ulfa Sambari menerangkan, sosialisasi diharapkan bisa terkonfirmasi pada tim penggerak PKK di tingkat Kelurahan dan masyarakat agar hadir di Tempat Pemungutan Suara.
Menurut Maria Ulfa, TP PKK Kabupaten Gresik ikut bertanggung jawab dalam mensukseskan pemilu yang bersih aman, tertib dan damai, ia minta sosialisasi ke masyarakat agar para ibu tetap melaksanakan protokol Kesehatan.
“Sosialisasi yang paling baik melalui grup-grup media sosial, misalnya WA grup. Para ibu camat punya grup WA bernggota para Ibu Kades, para ibu kades anggotanya para ibu ketua RW atau para ibu ketua RT dan akhirnya sampai ke masyarakat,” tandasnya.