Selasa, 19 November 2019 12:45 UTC
Foto: Ilustrasi Jatimnet.com.
JATIMNET.COM, Ponorogo – RSUD dr Harjono Ponorogo berencana mengambil dana talangan yang ada di salah satu bank. Langkah ini diambil seiring tersumbatnya tagihan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sebesar Rp 40,8 miliar.
Direktur RSUD, Made Jeren mengatakan jika terlambatnya klaim dari BPJS bukan hanya terjadi pada rumah sakit yang dipimpinnya. Menurutnya beberapa rumah sakit di Ponorogo maupun di Jawa Timur ada yang tagihannya hanya sampai Mei dan Juni.
“Untuk satu atau dua bulan ke depan rumah sakit masih bisa bertahan. Minimal sampai akhir tahun inilah,” kata Made, Selasa 19 November 2019.
BACA JUGA: Tunggakan BPJS Ponorogo ke RSUD Capai Rp 40,8 Miliar
Menurutnya pendapatan rumah sakit saat ini 85 persen dari pasien BPJS. Mampatnya klaim BPJS membuat beban keuangan operasional rumah sakit sangat berat.
“Kalau sampai tahun depan tidak dibayar, susah mencari anggaran cadangan. Ibaratnya dompet kami sudah habis,” ujarnya.
Padahal rumah sakit yang merupakan pelayanan publik tidak boleh berhenti beroperasi. Sehingga jalan satu-satunya jika BPJS tetap tidak bisa diklaim, pihaknya akan mengambil dana talangan agar RSUD tetap bisa melayani masyarakat.
BACA JUGA: 65 Santriwati di Ponpes Ponorogo Keracunan Ikan Tongkol
“Sederhananya, kalau saya tidak punya uang, sementara operasional rumah sakit harus jalan terus, ya saya harus mencari utang,” imbuhnya.
Saat ini upaya yang dilakukan rumah sakit pelat merah itu adalah terus melakukan proses administrasi untuk persyaratan klaim BPJS. “Kalau BPJS sudah punya uang harus segera dibayarkan,” pungkasnya.