Rabu, 23 October 2019 13:24 UTC
Ilustrasi oleh Gilas Audi
JATIMNET.COM, Surabaya – “Inisialnya ‘W’,” celetuk Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat menjawab pertanyaan awak media, tentang siapa yang akan menggantikannya menjadi Wali Kota Surabaya, dari internal Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan di Kediamannya, Rabu 23 Oktober 2019.
Seperti diketahui, masa jabatan Tri Rismaharini akan selesai pada akhir tahun 2020, dan Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Surabaya bakal digelar.
Meski masih berjarak satu tahun, banyak nama dari pengusaha, politisi, yang mendaftarkan diri menjadi kandidat melalui beberapa partai. Bahkan internal partai PDI Perjuangan pun telah memunculkan sejumlah nama.
BACA JUGA: Risma Sebut Megawati dan Puan Pernah Menawarkan Kursi Menteri
Setidaknya, empat politisi PDI Perjuangan turut mengembalikan formulir pendaftaran. Antara lain Dyah Katarina, Armuji, Anugrah Hariyadi, dan Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana.
Namun, Risma hanya diam ketika kru jurnalis menyebut nama Whisnu dari inisial W yang disebutkannya.
Sementara, hingga saat ini PDI Perjuangan belum mengeluarkan rekom tentang siapa calon yang ditunjuk parpol untuk ikut bertarung dalam Piwali Surabaya 2020.
BACA JUGA: SSC Sebut Whisnu Berpeluang Jegal Jago Risma
Dari banyaknya kader PDI Perjuangan yang mendaftar, Risma mengaku tidak hafal nama yang muncul dari internal partai yang digelutinya.
Meski begitu, dia memberikan pesan kepada penggantinya kelak untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Surabaya sesuai dengan pesan Presiden RI, Joko Widodo dan Ketua PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
“Sebetulnya tinggal selangkah lagi Surabaya akan jadi kota yang bisa dilihat dunia,” kata Risma.
BACA JUGA: Risma Sudah Daftarkan Calonnya ke DPP PDIP
Jika langkah SDM sudah bagus, lanjut dia, Wali Kota Surabaya selanjutnya bisa menangkap dan memprediksi hal yang akan terjadi di Surabaya.
Sehingga jika terjadi suatu masalah pun tidak ada yang saling menyalahkan, tapi saling menjaga dan memahami satu sama lain.
BACA JUGA: Modal 15 Kursi, PDIP Tawarkan Koalisi di Pilwali Surabaya
Ia juga berpesan kepada warga Surabaya, saat pilkada tahun depan, harus memilih yang baik. Bahkan ia berpesan kepada calon wali kota agar tidak membeli suara warganya dengan uang. Apalagi, dirinya mengaku, saat ia dulu mencalonkan, murni dari pilihan warga, bukan karena uang.
“Mengelola Surabaya itu berat. Karena itu Kota Pahlawan ini membutuhkan orang yang biasa bekerja keras, kalau tidak bekerja keras tidak akan bisa,” kata dia.