Rabu, 05 May 2021 07:00 UTC
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani. Foto: Dok/nvl
JATIMNET.COM, Surabaya - Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani berharap hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) mengarah pada pemulihan pandemi Covid-19 dan pelaksanaannya bukan sekadar formalitas.
Hal tersebut disampaikan Puan usai menghadiri secara virtual Pembukaan Musrenbang Nasional 2021 dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022.
“Kami ingatkan untuk Musrenbang Nasional betul-betul berjalan secara substantif, tidak sekadar formalitas, secara bottom up mulai dari tingkatan yang paling rendah yaitu desa sampai nasional,” ungkap Puan, di Jakarta, seperti dilansir laman dpr, Selasa 4 Mei 2021.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Puan Maharani Ajak Saling Peduli Sesama di Bulan Ramadan
Mantan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu menuturkan, Musrenbang merupakan model perencanaan pembangunan yang partisipatif sebagai esensi dari pemerintahan yang demokratis. Musrenbang menyerap aspirasi dan kebutuhan masyarakat untuk diterjemahkan dalam berbagai program pembangunan.
Pada masa pandemi Covid 19, lanjut Puan, Musrenbang diharapkan mengarah pada program dan kegiatan pemulihan pandemi Covid-19. Menurutnya, pandemi Covid-19 ini berdampak pada banyak hal dan perlu keterlibatan semua pihak untuk mengatasinya.
“Musrenbang diharap mengarah pada pemulihan pandemi Covid-19 dan dampak-dampak kesehatan, sosial, serta dampak ekonominya,” ungkap Puan.
Baca Juga: Puan Maharani: Larangan Aktivitas Mudik Harus Adil dan Konsisten
Politisi PDI Perjuangan itu menyampaikan bahwa kebijakan dan usaha penanggulangan pandemi Covid-19 serta seluruh dampaknya harus dilakukan konsisten, dengan kesadaran bersama, dan ketegasan regulasinya.
Puan mengingatkan bahwa konsistensi, kesadaran bersama, dan ketegasan pelaksanaan aturan itu sangat penting supaya kasus penularan Covid-19 di Indonesia terus menurun hingga lebih terkendali.
“Menangani Covid-19 dan dampaknya ini perlu peran aktif semua pihak, supaya pandemi terkendali dan tidak terjadi ledakan kasus seperti di India,” pungkas Puan