Selasa, 24 December 2019 15:00 UTC
PROTES. Warga Kecamatan Duduksampeyan memberi batu nisan makam sebagai tanda protes tidak adanya palang pintu di Desa Sumari, Kecamatan Duduksampeyan, Selasa, 24 Desember 2019. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik – Warga Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, memprotes tidak adanya palang pintu di jalur kereta api di Desa Sumari. Sebab, selama ini sudah banyak korban.
Dengan mengatasnamakan Aliansi Pemuda Duduksampeyan, mereka menggelar demo yang diberi tajuk “Peresmian Palang Pintu Kereta Api Rakyat” di perlintasan kereta api setempat, Selasa, 24 Desember 2019.
Mereka menuntut pemerintah melalui PT. Kereta Api Indonesia (KAI) segera merealisasikan pemasangan palang pintu otomatis di jalur kereta api yang melintas di Desa Sumari.
"Aksi ini kelanjutan dari apa yang telah kami upayakan sejak 2016 agar jalur rel kereta api yang melintas di Desa Sumari dipasangi palang pintu otomatis," kata Koordinator Aliansi Pemuda Duduksampeyan, Berlian.
BACA JUGA: Dua Palang Pintu di Perlintasan Sebidang Wilayah PT KAI Madiun Segera Beroperasi
Aksi warga ini didukung Kepala Desa Sumari, Syaiful Arif, dan Kapala Desa Gredeg, Muhammad Bahrul Ghofar, yang ikut aksi.
Meski belum ada data pasti, menurut warga, sudah ada beberapa kecelakaan di perlintasan kereta api setempat yang menimbulkan korban jiwa. "Sudah banyak. Mau menunggu berapa korban jiwa lagi sampai jalur ini dipasangi palang pintu otomatis?," kata Syaiful.
Keluhan senada juga datang dari Bahrul dimana warga yang dipimpinnya juga turut mengakses jalur lintasan kereta api tersebut. Perlintasan kereta api ini memang melintas di antara dua desa tersebut.
"Gerakan ini menagih janji atas tuntutan kami yang berkali-kali dilakukan. Saya mewakili warga Gredeg akan terus memperjuangkan tuntutan ini agar ke depan tidak terjadi korban yang lebih banyak lagi," katanya.
Petugas keamanan dan petugas terkait turut mengamankan aksi warga ini antara lain Kapolsek Duduksampeyan, AKP I Made Jatinegara, perwakilan Koramil Peltu Sunardi, dan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gresik.
BACA JUGA: Dishub Jatim Ogah Disalahkan Minimnya Perlintasan Sebidang
"Dishub sebatas mengawasi jalannya. Sementara palang pintu ini akan kami koordinasikan dengan PT KAI Daops VIII. Seperti apa teknisnya nanti kewenangan KAI," kata Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik Muhammad Amri.
Selain berorasi dan membentangkan poster, dalam aksi tersebut, warga secara simbolis memberikan batu nisan sebagai tanda sindiran pada petugas PT KAI. Batu nisan itu diberi kain putih bercat merah ibarat darah. Di batu nisan yang diberi warna dasar hitam itu juga diberi tulisan cat merah tertulis “Cindra Mata Palang Pintu Rakyat”.