Rabu, 11 December 2019 00:36 UTC
TUNGGU PANEN. Sektor pertanian diharapkan bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi Jatim setelah melewati masa kekeringan di musim kemarau lalu. Foto: Dok Jatimnet.com
JATIMNET.COM, Surabaya – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Darak tengah mengoreksi target pertumbuhan ekonomi tahun ini.
Penyesuaian tersebut dilakukan melihat catatan pertumbuhan ekonomi pada dua triwulan terakhir. Berdasarkan RPJMD tahun 2019-2024, Pemprov Jatim mematok pertumbuhan ekonomi di angka 5,67 persen.
“Saat ini waktu yang tepat untuk tetap menggenjot pertumbuhan ekonomi, bagaimana membangun iklim perekonomian yang kondusif. Bukan waktunya mengoreksi,” kata Emil, Selasa 10 Desember 2019.
BACA JUGA: Jelang Musim Hujan, BPS Jember Ingatkan Potensi Inflasi Bahan Pangan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2019 sebesar 5,32 persen. Angka tersebut merosot dibanding triwulan II yang tercapai 5,69 persen.
“Ini tinggal satu bulan, kami bisa fokus menyelesaikan pekerjaan rumah yang tertunda,” Emil menjelaskan.
Mantan Bupati Trenggalek itu enggan menyebut prediksi paling realistis pertumbuhan ekonomi di akhir tahun. Namun, pihaknya mengaku telah berdiskusi dengan Bank Indonesia terkait sektor mana yang bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi.
Salah satu yang bisa diharapkan adalah sektor pertanian. Datangnya musim hujan memberi harapan pada pergerakan perekonomian agrobis, utamanya di pedesaan.
BACA JUGA: BPS Jatim Sarankan Moratorium Izin Hotel Segera Dilakukan
Sebetulnya kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Jatim masih berkisar 12 persen. Namun Emil mengatakan sektor ini mampu menyumbang sepertiga perekonomian di pedesaan. Bahkan pertanian bisa menjadi trigger mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
“Memang sektor pertanian paling terdampak pada musim kemarau lalu. Bisa jadi ini yang mempengaruhi turunnya pertumbuhan ekonomi. Tetapi tidak ada alasan untuk pesimis. Harus optimis, pertanian bisa ditingkatkan,” ungkapnya.
Pemprov Jatim yakin periode saat ini menjadi waktu yang tepat untuk memulihkan ekonomi di pedesaan. “Cuaca mulai mendukung, saat ini waktu yang tepat menggerakkan pertanian,” tandasnya.