Minggu, 09 March 2025 07:00 UTC
Masyarakat Desa Sukobendu, Kec. Mantup, Kab. Lamongan menguruk jalan berlubang secara swadaya dan menyindir pemerintah dengan banner perbaikan jalan oleh rakyat. Foto: Zuditya Saputra
JATIMNET.COM, Lamongan – Sudah sekian kalinya masyarakat di Kabupaten Lamongan menguruk jalan berlubang tanpa campur tangan pemerintah. Kejadian yang sebelumnya sempat terjadi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lamongan itu kini terjadi lagi di Desa Sukobendu, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan.
Masyarakat di Desa tersebut merelakan diri iuran uang seikhlasnya untuk membeli pedel untuk menutup jalan berlubang yang sudah lima tahun lebih tidak ada perbaikan dari pemerintah.
Masyarakat Desa Sukobendu, Kec. Mantup, Kab. Lamongan menguruk jalan berlubang secara swadaya dan menyindir pemerintah dengan banner perbaikan jalan oleh rakyat. Foto: Zuditya Saputra
BACA: Dianggap Lamban Perbaiki Jalan Rusak, Ini Kata Dinas PU Bina Marga Lamongan
"Kemarin itu kita iuran, uang terkumpul satu juta. Sedangkan pedelnya habis uang satu juta tiga ratus, syukur alhamdulillah saat berlangsungnya pengurukan kita mendapat tambahan uang lagi dari masyarakat sebanyak sembilan puluh ribu dan seorang yang sedang berjualan keliling yang melintasi jalan tersebut memberikan uang sebanyak seratus ribu, selebihnya saya sendiri," kata masyarakat setempat, Irawan, saat dikonfirmasi, Minggu, 9 Maret 2025.
Masyarakat Desa Sukobendu, Kec. Mantup, Kab. Lamongan menguruk jalan berlubang secara swadaya. Foto: Zuditya Saputra
BACA: Ponpes Darul Ulum Sugio Lamongan Uruk Jalan Rusak Berat di Deket-Sukobendu
swadaya masyarakat yang memperbaiki sendiri jalan-jalan yang rusak itu seakan tidak ada kepedulian dari pihak berwenang yang seharusnya bertanggung jawab, yakni pemerintah daerah.
Padahal, masyarakat suda kerap mengunggah video dan foto kondisi jalan rusak berlubang melalui media sosial dengan harapan agar segera diperbaiki pemerintah.
Beberapa kali masyarakat termasuk aktivis mahasiswa juga menggelar aksi demonstrasi ke Pemkab Lamongan yang mendesak adanya perbaikan jalan. Namun, hingga kini pemerintah belum maksimal melakukan perbaikan.
