Senin, 28 November 2022 12:20 UTC
Direktur RSAR Situbondo, dr. Roekmy Prabarini.
JATIMNET.COM, Situbondo - Rumah Sakit Abdoer Rahem (RSAR) Situbondo memiliki alat kesehatan baru berupa ESWL (Extracorporeal Short Wave Lithotripsy). Alkses pemecah batu tanpa dilakukan operasi tersebut diperoleh dari DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau) 2022.
“Jadi saat ini ada tambahan fasilitas baru berupa ESWL, yaitu alat kesehatan pemecah batu kurang dari 2 cente tanpa dilakukan operasi,” ujar Direktur RSAR Situbondo, Roekmy Prabarini, Senin, 28 November 2022.
Dikatakan, saat ini RSAR menambah sejumlah fasilitas layan baru untuk naik kelas dari rumah sakit tipe D menjari rumah sakit tipe B. Beberapa fasilitas baru rumah sakit itu berupa fasilitas pelayanan rumah sakit ramah anak dan disabilitas, serta pelayanan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS).
“Tidak seluruhnya dari DBHCHT. Dari penambahan fasilitas layanan baru tersebut tujuannya untuk meningkatkan tipe rumah sakit dari D ke B,” ujarnya.
Perlu diketahui, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo mendapat alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) pada tahun 2022 sebesar Rp 47 miliar lebih. Itu artinya lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2021 yang sekitar Rp 38 miliar.
DBHCHT 2022 jika ditambah Silpa DBHCHT tahun 2021 sekitar Rp8.647.937.000, maka total DBHCHT Pemkab Situbondo tahun 2022 menjadi Rp 55.748.515.000.
Dana tersebut dialokasikan ke tiga bidang yakni kesejahteraan masyarakat, kesehatan, dan penegakan hukum. Untuk bidang kesehatan dikelola oleh Dinkes, Rumah Sakit Abdoer Rahem, RSUD Besuki, serta RSUD Asembagus. (ADV/Inforial)