Selasa, 09 July 2019 00:45 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi menyebut, pro dan kontra dalam konferensi cabang (Konfercab) merupakan hal yang lumrah di organisasi politik.
Menurutnya, respons terhadap keputusan DPP PDI Perjuangan atas putusan penunjukan ketua DPC kabupaten/kota masih dalam konteks wajar. "Ini kan bukan forum pengajian. Ini forum organisasi sosial, apalagi ini organisasi politik yang penuh kepentingan," ujar Kusnadi, Senin 8 Juli 2019.
Konfercab tahun ini jumlah penunjukan ketua DPC yang menuai protes sebenarnya berkurang. Dari 38 DPC kabupaten/kota, hanya dua, Surabaya dan Bojonegoro yang terjadi dinamika pada Konfercab 2019. Dibanding lima tahun yang lalu ada lima DPC yang menunjukkan ketidakpuasan atas keputusan DPP.
BACA JUGA: Pemilihan Adi Sutarwijono Sebagai Ketua PDIP Tak Berdasarkan Voting
Politisi yang terpilih lagi sebagai anggota DPRD Jatim periode 2019-2024 itu mengaku senang. Pasalnya jumlah DPC yang tidak puas berkurang dibanding lima tahun lalu.
"Artinya, tingkat kedewasaan politik bagi pengurus PDI Perjuangan sampai pada tingkatan anak cabang sudah bagus," ungkapnya.
Sebelumnya, DPP PDI Perjuangan telah memutuskan, Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Surabaya dijabat Adi Sutarwijono. Awi, begitu Adi Sutarwijono akrab disapa menggantikan Whisnu Sakti Buana yang telah mempimpin dua periode sebelumnya.
BACA JUGA: PDIP Jatim Ajukan Mega Jadi Ketum di Kongres V
Keputusan itu tertuang dalam Surat Khusus yang ditandangani Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan, yang dibacakan saat Konferensi Cabang (Konfercab) di Surabaya.
Sementara mengenai keberatan para kader atas keputusan Ketua DPC Surabaya, Kusnadi mengaku sudah ditampung DPP PDI Perjuangan. Surat tersebut bakal disampaikan kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri.
"Nah, apakah nanti Ibu Ketua Umum akan melakukan perubahan keputusan? Ya, kami tinggal menunggu," kata Kusnadi.
Protes dan keberatan kader di Surabaya itu, menurut Kusnadi, tentu akan dibahas secara cepat di Jakarta. Ini mengingat semakin dekatnya Konferensi Daerah (Konferda) yang akan digelar 27 Juli 2019 mendatang, serta Kongres PDI Perjuangan yang akan digelar di Bali 8 Agustus 2019.
BACA JUGA: PDIP Siap Regenerasi Total Hadapi Pemilu 2024
"Jadi, pernik-pernik yang terjadi di dalam Konfercab maupun Konferda sudah harus terselesaikan sebelum Kongres nanti," sebutnya.
Terpisah, sebagian kader PAC di Surabaya yang awalnya bersikukuh melakukan protes atas keputusan penunjukan Awi sebagai Ketua DPC, mulai berubah pendirian. Ketua PAC Tenggilis Mejoyo, Rungkut, dan Gunung Anyar, menyatakan kepatuhannya atas keputusan Megawati.
Ketua PAC Tenggilis Mejoyo Sumardiyono mengatakan, setelah melakukan evaluasi dan perenungan diputuskan menerima hasil Konfercab yang berlangsung di Empire Palace. Keputusan ketua umum sudah final.
BACA JUGA: PDIP Buka Peluang Calon Luar Kader, Asalkan Punya Komitmen
Dia menyadari, apa yang sudah diputuskan oleh Megawati itu adalah keputusan yang sudah final. Sebab, menurutnya, sepanjang sejarah partai, Ketua Umum PDI Perjuangan itu tidak pernah mengubah sebuah keputusan.
Sikap sama disampaikan PAC PDIP Kecamatan Rungkut. Mereka memandang ada semangat regenerasi di tubuh DPC PDIP Kota Surabaya.
"Kami patuh kepada DPP Partai. Kami yakin, penetapan kepemimpinan baru di DPC Kota Surabaya, salah satunya dilandasi semangat regenerasi," kata Ketua PAC PDIP Rungkut Andhy Puryanto.