Logo

Pakai Aplikasi Bistar, Semua Pemilik Kendaraan Bisa Jadi Driver

Bistar tak membatasi jumlah driver.
Reporter:,Editor:

Sabtu, 14 September 2019 06:40 UTC

Pakai Aplikasi Bistar, Semua Pemilik Kendaraan Bisa Jadi <em>Driver</em>

Founder Aplikasi Bistar Founder Bistar Hasyim Muhammad (kanan) dan Miftachul Amin (kiri). Foto: Khoirotul Lathifiyah

JATIMNET.COM, Surabaya – PT Bistar Indonesia kembali mengenalkan aplikasi Bisa Saling Antar (Bistar) dalam acara bergengsi Jazz Traffic Festival 2019. Aplikasi yang digunakan untuk saling antar ini bisa membuat kendaraan pribadi memiliki nilai ekonomi lebih.

“Bistar memperjelas kalau semua orang itu punya trayek, jadi bisa memanfaatkan kendaraannya. Ya istilahnya, punya kendaraan, gak download Bistar ya rugi, karena dengan bistar kendaraan ada nilai ekonominya,” kata Founder Bistar Hasyim Muhammad, Sabtu 14 September 2019. 

Menariknya, dalam satu aplikasi menyediakan dua fungsi, kata Hasyim, yakni setiap pengguna bisa menjadi pengemudi atau penumpangnya. Sehingga semua orang yang memiliki kendaraan pribadi bisa menjadi driver dalam aplikasi tersebut. 

Sedangkan untuk keamanan penumpang mau pun driver, pihaknya sudah bekerjasama dengan kepolisian. Bahkan pihaknya juga memperketat data pribadi setiap pengguna aplikasi.

BACA JUGA: Belum Diresmikan, Khofifah Berharap KEK Singosari Bisa Lahirkan Unicorn Jatim

“Jadi awal download, kalau jadi penumpang, kami meminta data pribadi secara dasar. Nah, ketika ia ingin menjadi driver, kami meminta data yang lebih detail dan lengkap,” katanya.

Persyaratan itu digunakan untuk memastikan driver tidak berganti-ganti orang, tapi benar pemilik akun dan kendaraan. 

Meski begitu, ia juga mengimbau agar pengguna lebih jeli, yakni jika yang datang bukan sesuai akun, bisa menolak atau bertanya terlebih dulu. 

Founder Bistar lainnya Miftachul Amin mengungkapkan aplikasi ini sudah hadir sejak 2018, dan dioperasikan pada Januari 2019 lalu. Sebab PT Bistar Indonesia menunggu aplikasi Bistar benar-benar muncul di toko aplikasi daring.

BACA JUGA: Playermaker Sanggup Menganalisa Pergerakan Pemain Sepak Bola 

“Selama kurang lebih sembilan bulan ini sudah ada 20 juta pengguna aplikasi,” katanya. 

Dari jumlah pengguna tersebut, Miftachul menjelaskan hampir sebagian menjadi driver, bahkan bisa juga lebih. Sebab Bistar tidak membatasi jumlah driver yang mendaftar, sehingga semua bisa menjadi driver. 

Miftachul berharap melalui kegiatan JTF 2019 ini aplikasj Bistar lebih dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan begitu, banyak masyarakat yang turut mengurangi jumlah kendaraan atau kepadatan lalu lintas.

“Warga Surabaya ini kan sekitar empat juta sekian, dan targetnya ya 10 persennya, ya sekitar 400 ribu yang menggunakannya,” katanya. 

BACA JUGA: KemenPAN-RB Lempar Wacana PNS Bisa Kerja dari Rumah

Ia juga menyampaikan pihaknya menyediakan standar harga dalam aplikasi Bistar. Harga tersebut sebagai acuan pengguna Bistar yang belum berpengalaman menjadi driver. Sehingga pengguna yang mencoba menjadi driver dapat dipertimbangkan calon penumpang. 

“Jadi yang mengisi harga driver sendiri, dan driver yang gak berpengalaman dalam memberi harga pun bisa ada patokannya,” kata Miftachul.

Selanjutnya pihaknya akan menambahkan fitur baru dalam aplikasi, yakni iklan tumpangan Bistar. Jika sebelumnya hanya penumpang yang bisa mencari tumpangan atau driver, nantinya driver bisa menawarkan jasa antarnya.

“Jadi, kalau misal besok saya mau ke Malang, dan kosong tiga kursi, malamnya saya bisa menawarkan jasa tumpangan ke Bistar,” katanya.