Logo

OJK Minta Bank Jatim Modali UMKM

Reporter:,Editor:

Rabu, 28 August 2019 13:20 UTC

OJK Minta Bank Jatim Modali UMKM

Kapala Bagian Pengawasan OJK Jawa Timur Iswara Rosya saat memberikan materi di Diskusi Kelompok Terarah (FGD) Bank Jatim. Foto: Baehaqi Almutoif

JATIMNET.COM, Surabaya - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong Bank Pembangunan Daerah (BPD) seperti Bank Jatim, ikut berkontribusi pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

Kapala Bagian Pengawasan OJK Jawa Timur Iswara Rosya meminta BPD seperti Bank Jatim bisa berkembang mengawal UMKM, melalui penyaluran akses modal Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

"Bank Jatim diharapkan mampu melakukan intervensi dan menjadi lokomotif penurunan kemiskinan di Jatim lewat pemberian serta penyaluran KUR," ujar Yan, sapaan Iswara Rosya disela Diskusi Kelompok Terarah (FGD) Bank Jatim, membedah strategi Bank Jatim dalam mewujudkan program Nawa Bhakti Satya di Surabaya, Rabu, 28 Agustus 2019. 

BACA JUGA: Kenali Manfaat dan Risiko Utang Online

Selain akses modal melalui KUR, Yan juga mendorong BPD menyasar kredit ritel, melalui pemberdayaan koperasi dan penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR). Dengan begitu diharapkan mampu mengurangi angka kemiskinan di Jatim. 

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank Jatim Glemboh Priambodo mengaku telah menyiapkan sejumlah program. Salah satunya melalui program CSR. 

Data yang disampaikannya, untuk realisasi CSR yang sudah dikucurkan sebanyak Rp10 miliar. "Targetnya hingga akhir tahun sebanyak Rp 20 miliar," kata Glemboh. 

Dua tujuan pencairan CSR yang telah dilakukan Bank Jatim yakni bidang pendidikan dan pengentasan kemiskinan di Jawa Timur. "Tak hanya itu, program Bank Jatim lain yaitu kami ikut dalam pembiayaan infrastruktur. Kami juga berupaya terus memperkuat kredit sektor usaha kecil," ungkap Glemboh.

BACA JUGA: OJK Revisi Target Pertumbuhan Kredit di Kisaran 11-13 Persen

Pemimpin Divisi Mikro, Ritel, dan Program Bank Jatim Taufan Muhammad mengatakan, pihaknya terus berupaya memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah (pemda), salah satunya pembagian dividen. 

Pada tahun buku 2018, bank milik Pemprov Jatim itu menyetujui pembayaran dividen senilai Rp 45,61 per saham, dengan nilai dividen payout Rp 683,86 miliar untuk tahun buku 2018. 

"Kami juga akan terus berinovasi bisa memberikan kontribusi lebih besar kepada Pemprov Jatim. Seperti mengeluarkan produk layanan secara digital," sebut Taufan.