
Reporter
A. BaehaqiKamis, 17 September 2020 - 09:40
Editor
Bruriy Susanto
KELUHAN. Anggota DPRD Jatim Agung Supriyanto saat melakukan reses di Tuban yang mendengar keluhan dari warga Tuban. Foto: Baehaqi.
JATIMNET.COM, Tuban - Pandemi Covid-19 memukul hampir semua sendi di Tuban. Bahkan, termasuk sektor pertanian dan wisata kena dampaknya. Hal tersebut perlu ada yang perlu diprioritaskan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Seperti yang disampaikan, anggota DPRD Jatim Agung Supriyanto, bahwa dirinya mendapat banyak keluhan yang disampaikan kepada masyarakat. Salah satunya masalah pertanian.
"Selaras dengan apa yang sering disampaikan gubernur, ada dua pilar yang nanti beliau prioritaskan. Pertama Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) dan kedua pertanian," ujar Agung, Kamis 17 September 2020.
Baik sektor UMKM maupun pertanian, kata dia, memerlukan bantuan permodalan agar bisa bangkit di tengah pandemi Covid-19. Bank UMKM dan PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Jawa Timur diminta turut andil memberikan keringanan modal.
BACA JUGA: Petani Bojonegoro Kesulitan Mendapatkan Solar dan Pupuk
"Hampir setiap kali kita komunikasi di petani, masalah permodalan sangat terbatas. Maka pemprov punya instrumen yaitu bank UMKM dan Jamkrida. Ini harapan kami digunakan instrumen Pemprov untuk membantu kredit yang sangat terjangkau, bunga yang sangat terjangkau," katanya.
Selama ini, yang menjadi masalah debitur di kedua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jatim itu yakni soal anggunan. Petani yang ingin meminjam modal rata-rata tidak bankable atau tak memenuhi syarat. "Anggaran untuk sektor pertanian di Bank UMKM juga sangat terbatas. Padahal Kabupaten Tuban kebetulan geliat pertanian sangat kuat," tegasnya.
Terpisah, Anggota DPRD Jatim Go Tjong Ping mengakui, sejak pandemi Covid-19, sektor wisatawan di Tuban terpukil. Baik itu pantai, wisata alam, maupun religi semuanya mati. "Dampaknya selama enam bulan ini juga sangat berat untuk mereka. Pendapatan ya sepi, hasil tangkapan turun. Pantai sepi. Usaha juga sepi," kata dia.
Tidak hanya sektor wisata yang terpukul, politikus PDI Perjuangan itu juga menyebutkan banyak nelayan kelimpungan kesulitan menjual hasil tangkapannya. Padahal panjang garis pantai di Tuban mencapai 65 kilometer. Artinya ada banyak nelayan yang butuh bantuan.
Tjong Ping menyebut harus ada andil pemerintah membantu masyarakat pesisir Tuban. "Mereka ini butuh bantuan permodalan. Paling tidak mereka bisa membuat semacam home industri," tandasnya.