Logo

Musim Hujan, Masyarakat Diminta Mewaspadai Lahar Dingin Semeru

Reporter:,Editor:

Selasa, 12 November 2019 09:16 UTC

Musim Hujan, Masyarakat Diminta Mewaspadai Lahar Dingin Semeru

Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi. Foto: David Priyasidharta

JATIMNET.COM, Lumajang - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Semeru mengingatkan potensi guguran kubah lava gunung Semeru di saat musim hujan. Sebab, ketika di puncak Semeru turun hujan berpotensi turun lahar dingin ke aliran sungai di sekitarnya.

"Saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan. Ketika di atas Semeru turun hujan, akan menimbulkan potensi lahar dingin yang mengalir di DAS di bawahnya," kata Kepada Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik Wawan Hadi kepada Jatimnet.com, Selasa 12 November 2019.

Wawan menyampaikna, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang yang memperoleh informasi dari PGA Gunung Semeru menyebutkan sejumlah kegempaan terkait aktivitas gunung api tertinggi di pulau Jawa ini.

BACA JUGA: Masuk 10 Destinasi Prioritas, TNBTS Latih Puluhan Pemandu Wisata

Pengamat PGA yang berada gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang terus melakukan pengamatan baik secara visual maupun kegempaan gunung api dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Kegempaan itu meliputi gempa letusan yang tercatat 24 kali dengan amplitudo 10-26 mm dan durasi 55-201 detik. Kemudian gempa guguran sebanyak 6 kali dengan amplitudo 1-4 mm dan durasi 45-75 detik. Gempa hembusan tercatat sebanyak 4 kali dengan amplitudo 2-8 mm dan durasi 10-56 detik.

Gempa tremor harmonik tercatat sekali dengan amplitudo 2 mm dan durasi 74 detik. Gempa vulkanik dalam tercatat sekali dengan amplitudo 25 mm, S-P 3 detik dan durasi 35 detik. Serta gempa tektonik jauh sekali dengan amplitudo 15 mm, S-P 35 detik dan durasi 168 detik.

BACA JUGA: 60 Hektare Lahan di Lereng Semeru Hangus Terbakar

Dalam laporan yang disusun oleh Liswanto ini, status aktivitas Gunung Semeru masih tetap Waspada (level II). Sementara secara visual asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang dan tinggi 300-400 meter di atas puncak kawah.

Dari sejumlah pengamatan itu, PVMBG mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 kilometer dan wilayah sejauh 4 kilometer di sektor lereng Selatan-Tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Semeru (Jongring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas.

BACA JUGA: Pendakian Semeru Ditutup Total Akibat Karhutla

Selain itu masyarakat juga diminta mewaspadai gugurnya kubah lava di kawah Jongring Seloko.

Berdasarkan rekomendasi PVMBG itu, BPBD telah menyosialisasikan kepada warga yang bertempat tinggal di sekitar Daerah Aliran Sungai yang berhulu di kaki Semeru.

Selain itu, ia juga mengingatkan kepada para penambang pasir yang beraktivitas di DAS agar selalu waspada. "Apabila terlihat mendung gelap di atas Semeru, sebaiknya menjauh dari sungai karena dikhawatirkan datang aliran lahar dingin yang tiba-tiba," ujarnya.