Senin, 26 July 2021 07:00 UTC
Aksi demo mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Jember dengan mendorong rombong, Senin 16 Juli 2021. Foto: Faizin
JATIMNET.COM, Jember – Hari pertama perpanjangan PPKM di Jember, diwarnai aksi demonstrasi. Menariknya, aksi demo diikuti 9 mahasiswa yang semuanya merupakan aktivis dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Jember.
“Kami memang sengaja menggelar aksi yang sesuai dengan protokol kesehatan. Karena kami tidak ingin kemudian perjuangan kami ini dicap menimbulkan klaster. Sehingga sejak awal, kita berkomitmen untuk menaati protokol kesehatan,” ujar M. Yayan, korlap aksi yang juga Presiden BEM Unmuh Jember kepada Jatimnet.com usai aksi pada Senin 26 Juli 2021.
Semula, mereka berencana menggelar aksi jalan kaki dari kampus Unmuh ke gedung DPRD Jember untuk menyuarakan aksinya. Namun karena terkendala izin, massa aksi menggantinya dengan membagikan bantuan sosial kepada tukang becak dan pedagang kaki lima yang terdampak kebijakan pembatasan oleh pemerinta.
“Kami mendesak pemerintah pusat untuk tidak lari dari tanggung jawabnya. Kebijakan pandemi seharusnya tunduk pada UU Kekarantinaan Kesehatan, di mana pemerintah berkewajiban untuk menjamin kebutuhan hidup pokok warga dan bahkan juga hewan ternak selama pembatasan sosial,” tutur Yayan.
Baca Juga: Petugas Pemakaman Jenazah Covid di Jember Dihadang Warga
Selain itu, massa BEM Unmuh Jember juga mengkritik kinerja pemerintahan daerah di Jember yang dianggap lamban dalam menangani dampak pandemi.
“Kami mendesak Pemkab Jember untuk mengalihkan penghematan dari pemadaman lampu penerangan jalan umum (PJU) untuk membantu masyarakat kecil yang terdampak. Selain itu, 50 persen gaji anggota DPRD Jember harus dipotong untuk membantu rakyat kecil,” seru mahasiswa Fakultas Pertanian ini.
Aksi mahasiswa ini kemudian ditanggapi positif oleh sebagian anggota DPRD Jember. Nyoman Aribowo, sekretaris Komisi B DPRD Jember bersedia menemui mahasiswa dan berjanji akan menyampaikan aspirasi mereka ke DPR RI.
Baca Juga: Polres Jember Tangkap Penyebar Video Hoaks Kerusuhan Penertiban Pasar saat PPKM
Terkait desakan untuk memotong gaji, Nyoman menegaskan secara pribadi, para anggota DPRD Jember juga sudah melakukan aksi solidaritas kepada masyarakat.
“Aksi mahasiswa ini bagus, menunjukkan mereka ada kepedulian pada situasi terkini. Hanya saja memang situasi sekarang yang membatasi untuk unjuk rasa. Kita (anggota DPRD Jember) juga sudah bergerak (membantu rakyat) tetapi memang tidak saya blow up. Tapi bisa dicek,” tutur politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Usai aksi, polisi juga melakukan tes swab kepada seluruh peserta aksi. “Kita lakukan tes swab demi kesehatan bersama. Hasilnya negatif semua,” papar Kompol Agus Supariyono, Kabag Ops Polres Jember yang memimpin pengamanan
