Kamis, 02 April 2020 12:10 UTC
RUANG ISOLASI. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meninjau ruang isolasi yang disediakan Pemerintah Kecamatan Muncar dengan meminjam gedung Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim di Muncar, Banyuwangi, Kamis, 2 April 2020. Foto: Istimewa
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap kecamatan dan desa di Banyuwangi menyiapkan ruang atau kamar isolasi bagi warga yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) di tengah wabah Covid-19.
Ruang atau kamar isolasi di tingkat kecamatan dan desa itu diharapkan bisa jadi tempat karantina selama 14 hari bagi ODP yang tidak memungkinkan melakukan isolasi mandiri di rumah.
Hal ini telah dimulai Pemerintah Kecamatan Muncar yang menyiapkan lima kamar isolasi untuk perawatan warganya yang berstatus ODP. Lima ruang isolasi itu berada di gedung milik Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim yang berada di Muncar yang dipinjam pihak kecamatan untuk pencegahan wabah Covid-19.
BACA JUGA: Kondisi Membaik, Pasien Positif Covid-19 Banyuwangi Dites Swab Lagi
Hingga Rabu, 1 April 2020, Kecamatan Muncar memiliki 24 orang berstatus ODP dan satu orang positif Covid-19 yang tengah dirawat di ruang isolasi RSUD Blambangan. Dalam catatan Gugus Tugas Covid-19 Banyuwangi, jumlah ODP Muncar tertinggi kedua setelah Kecamatan Banyuwangi dengan 51 ODP.
Bupati yang akrab disapa Anas itu berharap langkah Kecamatan Muncar ditiru kecamatan-kecamatan lain yang hampir semua memiliki warga berstatus ODP. Dari 25 kecamatan di Banyuwangi, hanya satu kecamatan yang belum terdapat ODP yakni Kecamatan Siliragung.
"Ini cukup representatif, nanti dipantau Dinas Kesehatan lewat Puskesmas. Pasokan makan kebutuhan sehari-harinya dipenuhi. Jadi, ODP bisa konsentrasi isolasi 14 hari," kata Anas, Kamis, 2 April 2020.
BACA JUGA: Banyuwangi Siapkan 300 Bed Perawatan Covid-19, Termasuk Kamar Spesial
Dia menjelaskan kamar isolasi itu bisa digunakan warga yang kesulitan melakukan isolasi mandiri di rumah. Misalnya warga yang ruang di rumahnya kurang atau terlalu ramai untuk dipakai isolasi.
Anas mengatakan bila semua kecamatan telah menyediakan ruang isolasi, diperkirakan akan tersedia 300 kamar isolasi. Dia juga mendorong agar pemerintah desa juga menyediakan kamar isolasi untuk warganya masing-masing.
"Kalau gerakan ini diperluas sampai desa dan kelurahan, maka bed (tempat tidur) bisa sampai ribuan. Mari gerakkan gotong royong,” kata dia.