Rabu, 29 December 2021 10:20 UTC
HOTEL: Salah satu hunian hotel yang ada di kawasan wisata Gunung Bromo, Kecamatan Sukapura. Foto : Zulkiflie/Dokumen
JATIMNET.COM, Probolinggo - Jelang momen malam pergantian Tahun Baru 2022, tingkat okupansi hotel di kawasan wisata Gunung Bromo, tepatnya di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo masih sepi tamu.
Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Kabupaten Probolinggo, Digdoyo Djamaludin mengatakan, meski telah menginjak H-2 momen pergantian malam tahun baru, namun tingkat hunian hotel hanya naik 20 persen.
Kondisi tersebut berbeda jauh, dengan sebelumnya adanya Pandemi Covid-19. Pria yang akrab disapa Pak Yoyok itu menyampaikan, tingkat hunian hotel biasanya meningkat sejak tanggal 22 Desember. "Kalo dulu sebelum pandemi, tingkat hunian hotel minim 70 persen meningkatnya. Berbeda jauh dengan sekarang,"terangnya, Rabu 29 Desember 2021.
Adanya erupsi Gunung Semeru, serta tak adanya momen cuti bersama di momen libur tahun baru diduga menjadi salah satu faktor, lesunya tingkat hunian hotel di kawasan wisata Gunung Bromo. "Belum lagi adanya isu penyekatan di sejumlah titik, serta para pelajar tetap masuk sekolah. Itu membuat hunian hotel menjadi sepi tamu," tutur Yoyok.
Baca Juga: Wisata Seruni Point Gunung Bromo Segera Dibangun Jembatan Kaca
Yoyok menyebutkan, berdasarkan pantauan di sekitar, animo kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Gunung Bromo sebenarnya cukup ramai. Hanya saja, para pengunjung banyak yang datang dan langsung pulang. "Jadi kebanyakan tidak stay di hotel, ataupun sekedar beli makanan di restoran," tukasnya.
Yoyok menambahkan, lesunya tingkat hunian hotel di kawasan wisata Gunung Bromo, turut terjadi di sejumlah homestay yang ada di kawasan setempat. Tak sedikit pengunjung yang enggan membayar uang muka (DP) untuk menginap, karena aturan Prokes.
"Sebenarnya pengunjung mulai meningkat mulai hari ini, cuman karena adanya pembatasan pengunjung masuk wisata Gunung Bromo sekitar 25 persen, sehingga banyak pengunjung khawatir gak bisa masuk," katanya.
Yoyok berharap, meski pandemi masih terjadi sampai kini, tingkat hunian hotel di kawasan wisata Gunung Bromo segera pulih, agar perekonomian di sektor pariwisata kembali menggeliat.
