Sabtu, 02 February 2019 15:12 UTC
Gubernut Jatim terpilih periode 2019-2014, Khofifah Indar Parawansa. Ilustrasi oleh Gilas Audi
JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa bakal mengurangi jadwal kampanye menjelang pelantikannya yang dijadwalkan 13 Februari 2019.
Khofifah, yang juga menjabat Dewan Pengarah Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) mengaku tidak bisa memenuhi undangan Deklarasi JKSN di beberapa wilayah khususnya di luar negeri.
"Saya ada undangan dari JKSN yang ada di Australia, karena faktor jarak dan waktu yang tidak mendukung saya tidak bisa memenuhi undangannya," kata Khofifah saat diwawancarai usai Deklarasi JKSN di Alun-alun Jombang, Sabtu 2 Februari 2019.
BACA JUGA: Khofifah Bocorkan Jadwal Pelantikannya Sebagai Gubernur Jatim
Ia menyampaikan, setelah dilantik menjadi Gubernur Jatim dirinya terikat oleh aturan sehingga akan mengikuti regulasi yang ada. "Jadi kalau pejabat negara, ya harus bersikap sesuai regulasi," katanya.
Beberapa undangan deklarasi dukungan di luar negeri sempat didatangi oleh Khofifah seperti di Malaysia, Hongkong, Arab Saudi, dan Taiwan.
Khofifah mengungkapkan undangan tersebut bermula dari kunjungan pertamanya ke Malaysia. Karena langsung viral, beberapa negara lain meminta agar dirinya berkunjung ke JKSN pada beberapa negara tersebut.
BACA JUGA: Di Jombang, Khofifah Targetkan 90 Persen Suara untuk Jokowi-Ma’ruf
"Suara-suara dari masyarakat yang ada di luar negeri ini bisa menyumbang suara ke DKI nantinya," tambahnya.
Dari hasil kunjungan yang dilakukan, Khofifah mengetahui jumlah suara yang akan masuk untuk pasangan calon (Paslon) 01 Joko Widodo-Ma'ruf cukup signifikan.
Ia mneyebut, JKSN di Malaysia saja terdapat kurang lebih 600 ribu suara, Hongkong dan Makau kurang lebih 300 ribu suara, Taiwan 280 ribu suara, dan ada juga Saudi Arabia yang belum tercatat semua jumlahnya.
BACA JUGA: Khofifah Ajak WNI di Arab Saudi Pilih Jokowi
Menurutnya, titik-titik yang sudah dikunjungi akan memberikan suara yang signifikan untuk pemenangan Jokowi-Ma'ruf. Ia menyatakan, dukungan ini akan dikoordinasikan agar tidak hanya saat deklarasi saja, dan semuanya akan tetap termonitor olehnya.
"Jadi deklarasi ini ibaratnya orang nabuh genderang. Tapi setelah itu akan ada multiplayer effect setelah mereka tahu ada kanal-kanal di mana mereka bisa menyampaikan dukungan dan aspirasinya untuk Jokowi-Ma'ruf," tambahnya.