Logo

Jasa Konstruksi Topang Investasi Jatim Sepanjang 2019

Reporter:,Editor:

Minggu, 16 February 2020 08:23 UTC

Jasa Konstruksi Topang Investasi Jatim Sepanjang 2019

PENOPANG INVESTASI. Sektor konstruksi berkontribusi 17 persen atau setara dengan Rp 9,88 triliun terhadap investasi sepanjang tahun 2019. Foto diambil saat pembangunan gate di Pelabuhan Tanjung Perak. Foto: Dok Jatimnet.com

JATIMNET.COM, Surabaya – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Jawa Timur, Aris Mukiyono menyebut realisasi investasi sepanjang 2019 tumbuh 14,2 persen.

Catatan tersebut jauh lebih tinggi dari realisasi 2017 yang turun 8,7 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Begitu juga dengan catatan 2018 turun 23 persen dibanding tahun tahun 2017.

“Realisasi tersebut terdiri atas penanaman modal asing (PMA) yang mencapai Rp 13 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 45,45 triliun,” kata Aris, Minggu 16 Februari 2020.

Pertumbuhan ini, lanjut Aris, didorong PMDN yang tumbuh positif. Menurutnya naiknya investasi dalam negeri berhasil dipertahankan Pemprov Jatim dalam enam tahun terakhir.

BACA JUGA: Ratusan Perda Jatim Bakal Dievaluasi Demi Kelancaran Investasi

Sementara untuk penanaman modal asing diakui mengalami tren penurunan. Kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Jatim saja. Namun beberapa daerah di Indonesia juga mengalami hal serupa.

“Tahun 2019 kemarin kami bisa menggeser Banten, yang pada tahun sebelumnya bertengger di peringkat keempat secara nasional. Capaian tersebut menegaskan bahwa iklim investasi di Jatim semakin kondusif,” terangnya.

Sebagai catatan, investasi Jatim sepanjang 2019 berkontribusi sebesar 7,22 persen. Kontribusi tersebut menempatkan Jatim di peringkat keempat, setelah Jawa Barat dengan 16,98 persen, DKI Jakarta 15,31 persen, dan Jawa Tengah 7,35 persen.

BACA JUGA: Dorong Investasi, Perpres untuk Gerbangkertasusilo dan Kawasan Bromo Diteken

Sedangkan untuk bidang usahanya, data dari DPM-PTSP Jatim menunjukkan bahwa investasi sepanjang 2019 didominasi sektor konstruksi sebesar Rp 9,88 triliun. Nilai tersebut memberi kontribusi 17 persen dari total realisasi investasi.

Sementara industri makanan Rp 9,5 triliun atau 16 persen. Listrik, gas dan air sebesar Rp 9,13 triliun atau 16 persen; transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp 6,56 triliun atau 11 persen; dan industri kimia dan farmasi Rp 5,95 triliun atau 10 persen.

Kemudian lokasi investasi tahun 2019 tersebar di Kota Surabaya dengan nilai Rp 10,89 triliun, Kabupaten Pasuruan Rp 9,87 triliun, Kabupaten Probolinggo Rp 8,32 triliun, Kabupaten Malang Rp 4,74 triliun, dan Gresik Rp 4,67 triliun.