Selasa, 19 November 2019 13:46 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya – Seorang terduga teroris ADM (35) masih diamankan tim Densus 88 Anti Teror di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur hingga Selasa 19 November 2019
ADM diduga berkaitan dengan pengembangan kasus ledakan bom bunuh diri yang sebelumnya terjadi di Mapolrestabes Medan, Rabu 13 November 2019.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera membenarkan penangkapan ADM, terduga teroris yang tinggal di Kelurahan Pagak, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Senin 18 November 2019.
BACA JUGA: Akademisi Unair Imbau Tak Lihat Cadar Sebagai Simbol Radikalisme
"Benar, diamankan di wilayah hukum Kabupaten Pasuruan," ungkap Kombes Frans Barung Mangera kepada awak media di Mapolda Jatim, Selasa 19 November 2019.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Jatimnet.com, ADM ditangkap sesaat setelah mengantar kedua anaknya berangkat sekolah. Kemudian ADM yang sudah dipantau oleh Tim Densus 88 ditangkap di sebuah toko kelontong.
Setelah itu, tim densus bersama ADM menuju rumah terduga teroris untuk mencari barang bukti lanjutan. Diketahui, ADM bersama keluarga telah dua bulan berdomisili di lingkungan tersebut.
BACA JUGA: Pengamat: Penangkapan Terduga Teroris Sudah Tepat
Sebelumnya, pakar counter-terorism Universitas Airlangga, Amira Paripurna mengatakan pola penanganan jaringan terorisme di Indonesia terjadi secara serentak bila terjadi serangan teror.
"Biasanya untuk menghindari serangan lanjutan karena simpati dengan gerakan teror lain," ungkap Amira, Rabu 13 November 2019.
Menurutnya, penangkapan anggota jaringan terduga teroris dilakukan dalam waktu yang berdekatan, misalnya setelah peristiwa penyerangan di Polsek Wonokromo, 17 Agustus 2019 lalu.
Saat itu, jaringan teroris yang berafiliasi dengan kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) ditangkap masing-masing di Lamongan pada 22 Agustus 2019, Blitar, dan Madiun pada 24 Agustus 2019.