Kamis, 22 July 2021 12:20 UTC
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, saat mengikuti tahlil vitual untuk sahabatnya di Jember. Foto: Faizin
JATIMNET.COM, Jember – Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron mengajak masyarakat untuk bersama-sama berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Pesan itu ia selipkan saat memberikan testimoni dan tausiyah pada tahlilan virtual yang digelar untuk sahabatnya, Mohammad Nuril yang dikenal sebagai pengacara senior di Jember.
“Mari kita sama-sama ikhtiari diri kita masing-masing untuk menghindari corona. Protokol kesehatan 5M yang telah ditetapkan para ahli kita ikut. Juga untuk meningkatkan imun kita bisa rutin berolahraga dan berjemur serta minum vitamin,” ujar Ghufron dalam tahlilan virtual yang digelar pada Kamis 22 Juli 2021 malam.
Sebagai penyintas Covid, Ghufron menyatakan setiap mereka yang terpapar virus ini akan selalu berupaya untuk sembuh. Namun, Tuhan memiliki ketetapan tersendiri untuk setiap hamba-Nya.
Baca Juga: Hikmah Isolasi Mandiri, Anggota DPRD Jember Makin Dekat dengan Keluarga
“Itu adalah ikhtiar kemanusiaan yang tidak memutlakkan kita untuk terhindar dari Covid. Saya juga alumni atau penyintas Covid-19. Mereka yang meninggal juga sudah berikhtiar, dengan berbagai cara," katanya.
Ada yang sembuh dan tidak. Itu semua kehendak Allah swt. Karena itu, kita harus mengikhlaskan mereka yang sudah berpulang,” imbuh mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember (FH Unej) ini.
Sebelumnya, Ghufron positif terpapar Covid-19 pada 28 Juni 2021, dengan gejala badan meriang dan panas. Setelah menjalani isolasi mandiri di rumahnya, Ghufron dinyatakan sembuh pada pertengahan awal Juli 2021 ini.
Baca Juga: Di Balik Komisioner Bawaslu Jatim yang Terpapar Covid-19 Sekeluarga Hingga Ibu Wafat
Pandemi yang telah berlangsung hampir 1,5 tahun di seluruh belahan bumi, diyakini memiliki hikmah tersendiri. Karena itu, Ghufron juga mengajak masyarakat menyikapi Covid-19 secara proporsional, dengan waspada namun tidak paranoid.
“Jadi saya harap, jangan menyepelekan, tapi juga jangan takut terlalu besar, karena Covid hanyalah makhluk Allah yang dihadirkan dengan banyak hikmahnya,” ujar Ghufron.
Sebagai sahabat, Ghufron juga mengenang almarhum Mohammad Nuril sebagai sosok advokat yang religius, khas didikan pesantren. “Yang masih membekas di kenangan saya, dulu sewaktu saya masih aktif sebagai dosen di FH Unej, almarhum (Nuril) pernah menitipkan anak-anaknya (untuk kuliah) di Unej. Ini akan menjadi tanggung jawab kami,” pungkas Ghufron.