Logo

Izin ke Toilet, Napi di Lapas Kelas I Madiun Kabur

Reporter:,Editor:

Selasa, 03 August 2021 05:40 UTC

Izin ke Toilet, Napi di Lapas Kelas I Madiun Kabur

Lapas Kelas I Madiun. Foto: Nd Nugroho

JATIMNET.COM, Madiun - Seorang narapidana dengan kasus pencurian dengan pemberatan yang menjadi penghuni Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Kelas I Madiun, kabur. Ia adalah Peprianto (29), warga Desa Tanjung, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan.

Dari informasi didapat, Peprianto kabur dari Lapas Kelas I Madiun, pada 27 Juli 2021. Saat itu napi yang menjadi seorang tamping itu izin ke toilet, ternyata hal ini dimanfaatkan untuk kabur, begitu melihat sekitar Lapas aman tidak ada yang menjaga dirinya.

Kini petugas Lapas bersama pihak kepolisian memburu untuk menangkap Peprianto. Insiden tersebut dibenarkan pihak Lapas, bahwa ada salah seorang narapidana yang statusnya sebagai tamping telah kabur. 

Baca Juga: Baca Juga: Oknum Wartawan Diduga Peras Napi dan Kalapas Jember Rp 300 Juta

"Kami menduga yang bersangkutan masih ada di dekat - dekat sini (kawasan Lapas). Untuk pencarian, kami selalu berkoordinasi dengan polisi," kata Kasi Registrasi Lapas Kelas I Madiun, Widha Indra Kusuma Wijaya, Selasa, 3 Agustus 2021.

Dia menjelaskan, Peprianto divonis bersalah dan harus menjalani hukuman penjara selama empat tahun. Berdasarkan perhitungan pihak Lapas setelah yang bersangkutan kabur, masa hukuman telah dijalani sekitar dua tahun atau separuhnya.

Selama ini, Peprianto dijadikan sebagai napi tamping yang dipekerjakan untuk melatih warga binaan lain. Ia juga dipercaya membantu pekerjaan membersihkan taman di dalam kompleks Lapas. "Tapi, beberapa hari terakhir dia menggantikan napi lain yang ditugasi membersihkan halaman luar Lapas," ujar Widha.

Baca Juga: Melihat di Balik Kemandirian Usaha Napi dalam Budidaya Lele di Lapas

Saat menggantikan rekan napi yang sakit untuk membersihkan bagian luar, Peprianto mulai berulah. Sekitar pukul 09.00 pada Selasa pekan lalu, ia rampung menjalankan tugas. Kemudian, ia minta izin kepada sipir untuk pergi ke toilet di sebelah Sentra Layanan Masyarakat.

Selang 15 menit kemudian, Peprianto tak kunjung keluar dari kamar mandi. Petugas yang mencurigai langsung mengecek dan ternyata seorang napi tidak ditemukan. Kejadian itu akhirnya disampaikan kepada pimpinan Lapas.

"Kemungkinan sebelum kabur, dia memerhatikan petugas yang mengawasinya. Begitu ada kesempatan langsung kabur dan kemungkinan ke arah Utara," Widha menuturkan.