Logo

Inspektorat Bakal Audit Proyek Pasar di Banyumas Sampang 

Reporter:,Editor:

Kamis, 25 July 2024 03:00 UTC

Inspektorat Bakal Audit Proyek Pasar di Banyumas Sampang 

Inspektur Inspektorat Kabupaten Sampang Ari Wibowo, Kamis, 25 Juli 2024. Foto: Zainal Abidin

JATIMNET.COM, Sampang – Inspektorat Kabupaten Sampang bakal melakukan audit khusus terhadap realisasi program Bantuan Keuangan (BK) pemerintah pusat tahun 2023 berupa pembangunan pasar di Desa Banyumas yang menghabiskan anggaran Rp300 juta.

Audit dilakukan untuk menindaklanjuti informasi terkait dugaan kejanggalan dalam pelaksanaan proyek pembangunan tersebut. 

Inspektur Inspektorat Kabupaten Sampang Ari Wibowo menyampaikan bahwa dugaan kejanggalan proyek pembangunan pasar di Desa Banyumas menjadi atensi lembaganya.

Saat ini pihaknya masih melakukan kajian internal dan mempelajari dugaan kejanggalan proyek tersebut. Kemudian, meminta petunjuk Pj Bupati untuk menentukan langkah selanjutnya. 

BACA: LSM Minta Polisi atau Jaksa Selidiki Proyek Pasar Banyumas Sampang

"Kami akan dalami semua informasi yang berkembang di masyarakat dan mengumpulkan data valid untuk melakukan audit proyek tersebut," kata Ari kepada wartawan, Kamis, 25 Juli 2024. 

Ari menyampaikan bahwa Desa Banyumas tidak masuk dalam jadwal audit tahun ini. Namun, jika permasalahan ini sudah menjadi perhatian publik dan ada penugasan dari pimpinan atau bupati, pihaknya melakukan audit khusus untuk mengetahui dan menguji kebenaran dugaan kejanggalan proyek tersebut. 

"Audit khusus dilakukan saat menjadi atensi publik dan ada penugasan dari pimpinan atau bupati," kata Ari. 

BACA: DPRD Sampang Minta Inspektorat Audit Proyek Pasar Banyumas

Anggota Komisi III DPRD Sampang Abdussalam mengapresiasi langkah Inspektorat yang akan melakukan audit khusus terhadap penggunaan anggaran dalam proyek pembangunan pasar di Desa Banyumas.

Abdussalam mengatakan audit proyek pembangunan pasar di Desa Banyumas perlu dilakukan karena pasar yang dibangun pada tahun 2023 dengan anggaran Rp300 itu rusak sebelum ditempati pedagang. 

"Proyek pasar di Banyumas itu menghabiskan anggaran ratusan juta, tapi bangunannya cepat rusak sehingga harus diaudit penggunaan anggarannya, jangan sampai terdapat anggaran negara yang diselewengkan," kata politikus Partai Demokrat itu.