Logo

Hari Raya Idul Fitri, Ini Pesan Risma Untuk Anak Muda

Reporter:,Editor:

Senin, 25 May 2020 02:00 UTC

Hari Raya Idul Fitri, Ini Pesan Risma Untuk Anak Muda

RISMA. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini akrab dipanggil Risma sapa warganya untuk melakukan halal bihalal dengan via online. Foto: Humas Pemkot Surabaya.

JATIMNET.COM, Surabaya - Di tengah pandemi Covid-19, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyapa warganya untuk melakukan silaturahmi di momen Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, tahun ini lewat daring atau online.

Hal itu tidak seperti di tahun-tahun sebelumnya, selalu menggelar open house di Rumah Dinas, Jalan Sedap Malam dan Balai Kota Surabaya.

Dalam momen itu, Risma panggilan akrabnya itu meminta kepada seluruh generasi muda untuk mengambil sisi positif dengan terus berjuang, meskipun keadaannya berat.

Baginya, ini adalah momen untuk anak muda meningkatkan kemampuannya di bidang ilmu teknologi. Mengingat teknologi di masa pandemi teramat dibutuhkan.

“Mungkin suatu saat kita bisa berprestasi dengan teknologi yang kalian tekuni hari ini. Mari kita ambil semua kejadian dari sisi positifnya. Supaya bebannya berkurang,” katanya, Minggu 24 Mei 2020.

BACA JUGA: Di Tengah Wabah Covid-19 Halal Bihalal Sapa Warga Lewat Online, Risma: Kita Harus Siap Menghadapinya

Di kesempatan itu, puluhan pertanyaan terlihat masuk yang ditujukan kepada Risma melalui kanal media sosial. Ia pun menjawab pertanyaan tersebut dengan membeberkannya mungkin sesekali sambil mengingat-ingat. 

Bahkan, di momen itu, seringkali ia menyampaikan jika open house digelar mungkin tamunya hanya sekitar dua ribuan saja. “Tapi kalau begini enak. Semuanya bisa nonton. Yang ketemu saya lebih banyak dari sini," ujar perempuan yang juga menjabat sebagai Presiden UCLG Aspac

Terakhir, ia pun meminta agar warga Surabaya saling memaafkan satu sama lain dan tetap berjuang di tengah pandemi Covid-19. Tak hanya itu, ia juga berpesan kepada anak-anak muda agar meneruskan kemerdekaan yang telah diraih para pahlawan. Berjuang untuk bangsa Indonesia bisa dilakukan dengan berbagai karya.

“Ingat saat para pejuang berjuang memerdekaan ini apakah sebelumnya sudah punya pengalaman? Tidak. Tapi mereka bisa memenangkan. Itu yang harus kita tiru,” ia memungkasi.