Minggu, 23 February 2020 23:00 UTC
Komisioner KPAI Siti Hikmawati dan Ketua KPAI Susanto. Foto: suara.com
JATIMNET.COM, Surabaya - Heboh pemberitaan mengenai perempuan bisa hamil saat berenang di kolam bersama laki-laki. Terkait hal ini, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Sitti Hikmawatty meminta maaf atas pernyataannya tersebut.
Pada Jumat 21 Februari 2020 lalu, ia sempat menerangkan kehamilan bisa tanpa penetrasi. Karena, saat itu ia bilang, ada jenis sperma yang kuat yang bisa masuk ke sel telur perempuan dengan media kolam renang.
"Saya meminta maaf kepada publik karena memberikan statement yang tidak tepat. Statement tersebut adalah statement pribadi saya dan bukan dari KPAI," tuturnya dalam keterangan tertulis, Minggu 23 Februari 2020.
Meskipun begitu, komisioner yang membidangi Kesehatan, Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) ini tak memberi penjelasan detail mengenai ketidaktepatan pernyataannya. Padahal sebelumnya ia sempat berkukuh mendapatkan informasi tersebut dari sebuah jurnal.
BACA JUGA: KPAI Ajak Masyarakat Mencegah Anak-Anak Usia Sekolah ikut Demonstrasi
Sitti kemudian memohon ke publik untuk tak lagi menyebarluaskan informasi tersebut. "Saya memohon ke semua pihak untuk tidak menyebarluaskan lebih jauh atau memviralkannya," tandasnya.
Ketua KPAI Susanto juga telah mengeluarkan surat pernyataan yang meralat informasi dari komisionernya itu. Melalui keterangan tertulis ia menegaskan apa yang disampaikan Sitti tak sejalan dengan prinsip lembaganya.
"Perlu kami sampaikan, pemahaman dan sikap KPAI tidak sebagaimana narasi berita di media online dimaksud. Semoga klarifikasi ini dapat meluruskan kesalahpahaman berita sebagaimana yang beredar," terang Susanto.
Sementara Seksolog dr. Oka Negara menegaskan bahwa yang disampaikan oleh Sitti adalah pernyataan yang keliru. "Jadi begini, sekali lagi harus diingat kembali pelajaran biologi tentang reproduksi dasar manusia, bahwa kehamilan alamiah itu baru bisa terjadi jika dilakukan lewat hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan," ujarnya dikutip dari Suara.com.
BACA JUGA: KPAI Dorong Pengurangan Beban Administrasi Guru di Sekolah
Ia juga menjelaskan, satu-satunya cara agar perempuan dapat hamil adalah apabila sang perempuan dan pasangan laki-lakinya berhubungan intim di kolam. "Jika tidak ada terjadi hubungan seksual ya bisa dipastikan mustahil terjadi kehamilan." ungkap dr. Oka.
Lalu bagaimana dengan pernyataan ada jenis sperma yang lebih kuat dan mampu menembus vagina?
"Ini yang justru pernyataan yang cukup konyol dan jika dipercaya malah akan menyesatkan. Tidak ada jenis spermatozoa yang terbagi atas kuat lemahnya berenang di air dan mencari keberadaan vagina untuk ditembus," jelasnya lagi.
Dalam dunia spermatologi, kualitas spermatozoa ditentukan dari beberapa parameter seperti volume, konsentrasi, motilitas atau gerakannya dalam cairan sperma, hingga morfologi atau bentuknya. "Ini akan menentukan fertilitasnya atau kemampuannya menghamili," pungkasnya.