Logo

Gantikan Batu Bara, Jepang dan Korsel Bidik Jatim Pasok Wood Pellets

Reporter:,Editor:

Jumat, 13 September 2019 02:34 UTC

Gantikan Batu Bara, Jepang dan Korsel Bidik Jatim Pasok <em>Wood Pellet</em>s

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Timur Aris Mukiyono. Foto: Baehaqi Almutoif

JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Timur Aris Mukiyono menyebutkan, ada investor asal Jepang dan Korea Selatan yang tertarik menanamkan modalnya di sektor industri wood pellets atau serbuk kayu yang dipadatkan. 

Aris mengungkapkan, investasi ini nantinya berada di Bojonegoro dan Probolinggo. Untuk Bojonegoro, perusahaan asal Jepang siap mengucurkan Rp 24 milliar. Sedangkan di Probolinggo, konsorsium perusahaan asal Jepang dan Korea Selatan (Korsel) menyiapkan Rp 75 milliar. 

"Jadi selama ini di Jepang dan Korea Selatan ini ternyata, industri listrik yang selama ini disuplai bahan baku batu bara sekarang menipis. Mereka melihat wood pellets bisa menggantikannya," ujar Aris usai meresmikan East Java Investasi (EJI) di Grand City, Kamis 12 September 2019. 

BACA JUGA: Lima Tahun Kedepan BUMN Ekspor Mesin

Menurut Aris, perusahaan asal Jepang dan Korsel tertarik setelah melakukan penelitian. Serbuk kayu trembesi dan sengon yang dipadatkan memiliki kualitas sama bagusnya dengan batu bara jika digunakan sebagai bahan baku industri listrik. 

"Mereka pun mencari partnership di Indonesia. Mereka meminta perusahaan di Indonesia itu Maret 2020 sudah harus ekspor ke sana (Jepang dan Korsel)," ungkap Aris. 

Wood pellets atau serbuk kayu yang dipadatkan memiliki nilai perdagangan yang menjanjikan. Konsorsium asal Jepang dan Korea Selatan yang menanamkan modalnya ke Probolinggo disebut bisa menghasilkan omzet sekitar Rp 180 milliar per tahun dari perdagangan wood pellets. 

BACA JUGA: Petani Pengekspor Manggis Banyuwangi Keluhkan Izin Packing House Tambahan

Tentunya dengan begitu menjadi peluang baru untuk investasi di Jawa Timur. "Investor ini sudah ketemu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa), dan meyakinkan kebutuhannya sudah pasti (di Jepang dan Korea Selatan)," tuturnya. 

Selain investasi di bidang wood pellets, Aris mengatakan, perusahaan asal Jepang juga telah siap berinvestasi di sektor beton pra cetak. Modal sebesar Rp 21 milliar siap dikucurkan. 

Total untuk realisasi awal 2020, mantan Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim itu menyebut sebanyak Rp 135 milliar siap dikucurkan. Semuanya akan memulai konstruksi pembangunan pabrik antara Februari hingga Maret tahun depan. 

"Rp 135 miliar sudah pasti, saya berharap dalam perjalanan (even EJI) ini ada yang nyantol lagi. Di Blitar katanya sudah ada calon investor dari Singapura," kata Aris.