Logo

Empat Korban Meninggal Dunia pasca Pemilu di Kabupaten Blitar

Reporter:,Editor:

Kamis, 25 April 2019 13:38 UTC

Empat Korban Meninggal Dunia pasca Pemilu di Kabupaten Blitar

DOA TERAKHIR. Sejumlah anggota KPU memanjatkan doa di makam anggota KPPS Desa/Kecamatan Ponggok Wiji Saechoni yang meninggal Kamis 25 April 2019. Foto: Yosibio.

JATIMNET.COM, Blitar – Pasca pelaksanaan pemilu 2019 juga melanda Kabupaten Blitar. Sedikitnya empat korban meninggal dunia pasca pelaksanaan pesta demokrasi yang dilaksanakan pada 17 April 2019 lalu.

Korban terakhir adalah Wiji Saechoni, anggota KPPS Desa/Kecamatan Ponggok yang meninggal dunia diduga akibat kelelahan usai penghitungan suara, Kamis 25 April 2019.

“Bapak Wiji Saechoni meninggal hari ini (Kamis 25 April 2019), beliau adalah anggota KPPS Desa Ponggok, Kecamatan Ponggok," jelas Ketua KPU Kabupaten Blitar Imron Nafifah, kepada wartawan.

Sebelum Wiji Saechoni, tiga korban lain adalah Ketua PPS Desa Kendalrejo Kecamatan Srengat Joko Priyo Saptono; anggota Linmas Desa Salam Kecamatan Nglegok Muhtadi (53); dan anggota Linmas Desa Salamrejo Kecamatan Binangun, Toyib Nurochman (43).

BACA JUGA: Pemkot Bantu Bea Sekolah Anak KPPS Surabaya yang Meninggal

Informasi yang diterima KPU Kabupaten Blitar, Wiji masih menjalankan tugasnya sebagai anggota KPPS pada 17 April 2019 lalu. Kondisi warga Ponggok ini masih terlihat sehat dan beraktivitas normal. Namun pasca penghitungan suara, yang bersangkutan sempat mengeluh kurang enak badan, hingga akhirnya meninggal dunia.

Wiji masih terlihat melaksanakan salat Jumat berjemaah di masjid di desanya. Usai salat Jumat, Wiji pingsan dan langsung dibawa ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Wiji akhirnya dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama enam hari.

Jenazah Wiji dimakamkan di pemakaman umum pada Kamis pagi. Ketua didampingi komisioner KPU Blitar yang mendengar kabar ini, sempat mendatangi rumah duka dan berdoa si pusara almarhum.

BACA JUGA: Anggota KPPS Pacarkeling Surabaya Meninggal Sepekan Pasca Pemilu

"Pak Wiji dimungkinkan kelelahan. Karena tugasnya sejak pagi sampai pagi lagi, itu yang menyebabkan beliau tidak bertenaga dan lemas,” terang Imron.

Sementara di Kota Blitar, juga tidak luput dari peristiwa adanya dampak pasca pesta demokrasi. Sedikitnya ada dua petugas pemilu Kota Blitar, yang dilaporkan jatuh sakit, usai menjalankan tugas sebagai pelaksana pemilu. Mereka juga sempat dirawat di rumah sakit namun saat ini sudah diperbolehkan pulang untuk rawat jalan.

Petugas pemilu Kota Blitar itu adalah Bagus Hermasyah (52), Ketua KPPS TPS 5 Desa Turi Kecamatan Sukorejo; Ahmad Mustawan (43), petugas KPPS TPS 12 Desa Klampok Kecamatan Sananwetan.