Logo

Edukasi Seks Memerlukan Komitmen Yang Panjang

Reporter:

Sabtu, 21 September 2019 07:05 UTC

Edukasi Seks Memerlukan Komitmen Yang Panjang

Foto: Ilustrasi/Walesonline.

JATIMNET.COM, Jakarta - Edukasi seks memerlukan komitmen yang panjang dan kontribusi berbagai pihak, sekolah, pemuka agama, bahkan orang tua. Edukasi seks seringkali masih dianggap sebagai hal tabu untuk dibicarakan, bahkan dari orang tua ke anak.

"Memang perlu komitmen panjang, tapi bukan berarti menutup tidak bisa memberikan informasi sama sekali, dan pastinya lewat orang tua. Jadi peran orang tua, saya pikir parenting penting sekali dalam pengasuhan," ujar Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan International Indonesia Dini dalam perayaan 50 Tahun Plan International di The MAJ, Senayan, Jakarta, Jumat 20 September 2019.

Menurut Dini, semua pendidikan haruslah berasal dari rumah. Mengingat orang rumah sangatlah mengenal anaknya, sehingga untuk pendidikan seks harus disesuaikan berdasarkan umur.

BACA JUGA: Pria di Surabaya Jual Istrinya untuk Layanan Seks Bertiga

"Justru dari rumah dan dari kecil, karena tidak sekonyong-konyong dia 15 tahun, tetapi dari kecil yang sederhana sesuai dengan umurnya," tuturnya seperti dilnsir Suara.com, Sabtu 21 September 2019. 

Sayangnya, edukasi seks ini yang dianggap tabu ini, membuat orang tua lebih memilih mengawinkan anaknya meski di usia belia, karena khawatir tehadap pergaulan bebas.

"Misalnya di beberapa tempat ketika orang tuanya menjadi buruh migran, pengasuhan diberikan kepada kerabat. Itu mungkin tidak sepenuhnya orang tuanya sendiri yang mengasuh. Daripada repot mending dikawinin aja, bebas dari tanggungjawab," tutupnya.