Sabtu, 28 November 2020 05:40 UTC
PTM: PTM ditengah pandemi di SMPN 1 Ponorogo. Foto: Gayuh/ Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi mengatakan, telah melakukan evaluasi terhadap pembelajaran tatap muka di Jatim. Tidak ada penularan di sekolah selama uji coba pembelajaran tatap muka.
Pembelajaran, kata Wahid, jarak jauh dinilai tidak efektif. Daya tangkap materi pembelajaran oleh siswa sangat rendah. Menurutnya, apabila tidak segera dilakukan pembelajaran tatap muka, maka dampaknya akan terjadi masalah dalam tumbuh kembang anak.
"Dimungkinkan terjadi learning loss, anak merasa bodoh. Kemudian akan ada tekanan psiko sosial. Anaknya itu stres, guru stres, orang tua stres. Ada kejadian di Kalimantan orang tua sampai melakukan kekerasan karena tidak bisa mendampingi pembelajaran anak," kata Wahid, Sabtu 28 November 2020.
Dindik menyebutkan sejauh ini Jawa Timur siap membuka kembali sekolah, jika pemerintah pusat jadi untuk menggelar pembelajaran tatap muka. Toh, juga sudah ada sebanyak 1.080 sekolah di bawah kewenangannya yang telah menggelar uji coba sebelumnya.
BACA JUGA: Ribuan Ijazah Sekolah di Jember Terancam Tidak Sah
Dari uji coba itu didapati bahwa pembelajaran tatap muka di Jatim berjalan sangat baik. Bahkan diakuinya tidak ditemukan kasus penularan Covid-19 di sekolah selama uji coba berlangsung.
"Kalau kita mau fair pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran online itu siswa banyak yang ke luar rumah. Di warung-warung kopi karena di sana ada wifi. Warung kopi kan tidak aman. Justru yang aman di skolah karena pengendaliannya juga bagus dan siswa jadi terkontrol," kata dia.
Soal kekhawatiran penularan di lingkungan sekolah ini, Wahid menegaskan telah menginstruksikan sekolah-sskolah untuk memghidupkan kembali Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Kemudian sekolah juga diminta untuk berkoordinasi dengan Puskesmas setempat.
Tidak sampai disitu, sekolah-sekolah juga diminta tidak henti-hentinya menyuarakan penerapan protokol kesehatan secara ketat. "Terus yang badannya kurang sehat tidak masuk sekolah. Protokol kesehatan dijalankan dengan baik. Testing juga dipastikan continue," tandasnya.
Data Dindik Jatim, rincian sekolah yang telah melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka ada 10 persen SLB atau sebanyak 43 dari jumlah 438 SLB negeri di Jatim. Sedangkan untuk SMA sebanyak 302 dari 1.517 jumlah SMA negeri di Jatim atau 20 persen. Sementara SMK sejumlah 735 dari 2.134 negeri atau 35 persen.