Logo

Diduga Depresi Berhenti Kerja, Warga Mojokerto Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai

Reporter:,Editor:

Sabtu, 14 August 2021 09:20 UTC

Diduga Depresi Berhenti Kerja, Warga Mojokerto Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai

DIDUGA DEPRESI. Jenazah korban ditemukan warga mengapung di sungai Dusun Kweden Kulon, Desa Kweden Kembar, Kec. Mojoanyar, Kab. Mojokerto, Sabtu, 14 Agustus 2021. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Mojokerto -  Sesosok jasad pria muda ditemukan mengapung di sungai avur Dusun Kweden Kulon, Desa Kweden Kembar, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Sabtu, 14 Agustus 2021.

Pertama kali jenazah yang sudah dalam kondisi membengkak ini ditemukan warga yang sedang membakar sekitar pukul 09.00 WIB.

Salah satu warga dusun setempat, Marta, mengatakan dirinya tak menyangka saat sedang membakar sampah ada bau menyengat dari arah sungai.

Mencium aroma tak sedap, ia dan warga mencoba melihat ke sungai yang dipenuhi tumbuhan enceng gondok. Benar saja, saat tanaman air itu dibuka terlihat bagian pantat jenazah.

BACA JUGA: Meninggal Mendadak di Tengah Sawah Dikira Kena Covid, Padahal Ini Penyebabnya

"Lagi bakar-bakar, terus ada aroma enggak enak. Kebau (tercium bau) gitu, terus dibuka enceng gondoknya terus ada pantatnya orang," kata Marta.

Melihat temuan itu, ia dan warga melaporkannya ke Kepala Dusun Kweden Kulon dan Kepala Desa Kweden Kembar.

"Jadi langsung lapor kepala dusun, terus konfirmasi ke kepala desa. Ciri-cirinya pria, pakai baju biru, dan celana hitam," kata Marta.

Terpisah, Kapolsek Mojoanyar AKP Anwar Iskandar menjelaskan pihaknya menerima laporan masyarakat terkait penemuan jenazah pria. Berdasarkan keterangan, warga melihat jenazah korban dalam kondisi mengapung saat membersihkan sampah di sungai.

Hasil penyelidikan terungkap identitas korban bernama Ramadhan Guruh Prajatama, 21 tahun, warga Dusun Balong Cangkring, Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. "Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," katanya.

BACA JUGA: Diduga Tirakat, Pensiunan Telkom Pasuruan Ditemukan Meninggal di Dekat Makam Troloyo Mojokerto

Anwar menyebut pihaknya bersama Tim Inafis Polres Mojokerto dibantu petugas medis melakukan identifikasi terhadap jenazah guna memastikan penyebab kematian.

Hasil identifikasi tersebut tidak diemukan tanda-tanda bekas kekerasan kekerasan di tubuh korban.

"Jenazah korban dievakuasi ke RSUD Prof Soekandar, Mojosari, guna dilakukan penyelidikan identifikasi lebih lanjut terkait penyebab kematian dan tidak ada tanda-tanda penganiayaan terhadap korban," ucap Anwar.

Dia menambahkan setelah diketahui identitasnya, pihaknya menghubungi keluarga korban. Dari keterangan keluarga, yang bersangkutan dilaporkan hilang sejak Senin, 9 Agustus 2021.

Hasil pemeriksaan keluarga pada jenazah terdapat tanda lahir di atas telinga kanan dan bekas operasi di jari manis kanan.

"Keluarga mengenali tanda lahir dan baju korban yang sebelumnya korban seringkali linglung (akibat depresi) dan sering mengurung diri di rumah akibat berhenti kerja dan keluarganya telah menerima kejadian ini sebagai musibah," katanya.