Logo

Covid-19, Mendikbud Luncurkan Program Belajar dari Rumah

Program Belajar dari Rumah Tayang di TVRI, Senin 13 April 2020 Dimulai pada pukul 08.00 WIB
Reporter:

Jumat, 10 April 2020 08:00 UTC

Covid-19, Mendikbud Luncurkan Program Belajar dari Rumah

PROGRAM BELAJAR: Pandemi Covid-19, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim meluncurkan program belajar dari rumah. Baik melalui sarana dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring). Ilustrator: Gilas Audi

JATIMNET.COM, Surabaya - Penyebaran pandemi SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) mengakibatkan banyak peserta didik harus melaksanakan kegiatan belajar di rumah, baik melalui sarana dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring). 

Namun, tidak semua peserta didik maupun pendidik memiliki kemampuan untuk mengakses platform pembelajaran daring secara optimal. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Program "Belajar dari Rumah" di TVRI.      

"Program Belajar dari Rumah merupakan bentuk upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat di masa darurat Covid-19, khususnya membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet, baik karena tantangan ekonomi maupun letak geografis,” kata Mendikbud, Nadiem Anwar Makarim, dalam telekonferensi Peluncuran Program Belajar dari Rumah di Jakarta, seperti dilansir resmi Kemendikbud pada Kamis 9 April 2020.

BACA JUGA: Anggaran UN ke COVID-19

Program Belajar dari Rumah di TVRI, merupakan respons cepat Kemendikbud terhadap masukan Komisi X DPR RI pada Rapat Kerja tanggal 27 Maret 2020. Hal ini, dikatakan Mendikbud sejalan dengan semangat Merdeka Belajar.

"Program Belajar dari Rumah mulai tayang di TVRI pada Senin tanggal 13 April 2020 dimulai pada pukul 08.00 WIB," terang Nadiem.

Program ini direncanakan dapat terselenggara setidaknya selama 3 bulan ke depan. "Nantinya selain diisi dengan program pembelajaran untuk semua jenjang, Belajar dari Rumah juga akan menyajikan program Bimbingan Orang tua dan Guru serta tayangan kebudayaan pada akhir pekan,” jelas Mendikbud.

Adapun konten atau materi pembelajaran yang disajikan akan fokus pada peningkatan literasi, numerasi, serta penumbuhan karakter peserta didik.

BACA JUGA: Efek Corona, UN Ditiadakan, Ujian Dilakukan Secara Online

Kemendikbud juga akan melakukan monitoring dan evaluasi mengenai program ini bersama dengan lembaga nonpemerintah. "Yang perlu dicatat bahwa sesungguhnya dalam keadaan seperti ini, yang menjadi penting saat adalah pemberian pendidikan yang bermakna,” terang Mendikbud.  

Selanjutnya, dalam situasi di mana kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah terhenti, solidaritas dan gotong royong menjadi kunci penanganan Covid-19 di Indonesia.

Oleh karena itu Kemendikbud terbuka untuk kerja sama dan kolaborasi pendukungan penyelenggaraan pendidikan di masa darurat ini.  

"Kami berterima kasih atas semua bantuan, kerja sama dan kolaborasi dari berbagai pihak, dari Komisi X, mitra swasta, organisasi masyarakat, juga relawan yang bersama-sama mengambil peran dan kontribusi dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 ini," tutur Mendikbud.

"Semangat gotong royong yang kita miliki menunjukkan kesatuan dan kekuatan bangsa kita yang berideologi Pancasila,” tambahnya.