Sabtu, 15 June 2019 06:28 UTC
Ilustrasi biota laut. Foto: Johnny Chen (Unsplash)
JATIMNET.COM, Surabaya - Lautan, tempat lahirnya semua kehidupan di planet ini, semakin dipandang sebagai sumber obat-obatan berharga yang akan membantu menyelamatkan lebih banyak nyawa manusia di masa depan.
Kanibalisme universal laut memandang semua pertahanan biologi dan molekuler organisme hewan dan tumbuhan telah berevolusi secara unik, yang memastikan mereka tidak berakhir sebagai makanan makhluk lain.
Dalam banyak kasus, bentuk kehidupan laut menciptakan senjata kimia mereka sendiri untuk memastikan kelangsungan hidup mereka dan spesies mereka.
BACA JUGA: Mengapa Obat Memiliki Tanggal Kedaluwarsa?
Para ilmuwan mengatakan keragaman ancaman telah memaksa kehidupan laut untuk menggunakan evolusi untuk menciptakan molekul yang semakin kompleks untuk pertahanan diri.
Beberapa senyawa ini mungkin berguna bagi manusia untuk perang melawan penyakit.
Seperti dilansir dari Medicaldaily.com, Senin 10 Juni 2019, sumber obat-obatan dari laut sekarang menjadi objek minat yang kuat di komunitas ilmiah. Di antara contoh-contoh paling umum dari obat-obatan yang berasal dari laut adalah sebagai berikut:

Ilustrasi siput. Foto: Claudia van Zyl (Unsplash)
1. Ziconotide
Adalah versi sintetis dari conotoxin yang berasal dari Conus magus, siput laut berbisa yang racunnya dapat membunuh seseorang hanya dalam beberapa menit. Ini telah dikembangkan menjadi penghilang rasa sakit yang 1.000 kali lebih kuat daripada morfin.
Zikonotida dapat digunakan untuk mengobati nyeri kronis akibat kondisi seperti kanker, HIV stadium 3, dan beberapa gangguan neurologis. Penggunaannya juga tidak mengarah pada pengembangan kecanduan atau toleransi.
BACA JUGA: Khasiat Belimbing Wuluh untuk Obat Alami
2. Variabel reseptor limfosit (VLR) dari lamprey
VLR menargetkan matriks ekstraseluler (ECM), yang merupakan jaringan molekul antar sel. ECM menjalankan banyak peran dalam tubuh manusia seperti memberikan dukungan struktural untuk jaringan dan membantu sel dan jaringan mengikat bersama.
Karena VLR menargetkan ECM, mereka dapat berfungsi sebagai bagal obat yang mengangkut bahan kimia melalui penghalang darah-otak yang biasanya tidak dapat ditembus dan langsung ke otak, yang merupakan hambatan bagi sebagian besar obat.
Jika VLR dapat melewati penghalang darah-otak, mereka mungkin dapat mengobati kondisi tertentu seperti kanker otak dan stroke secara lebih efektif.

Ilustrasi ubur-ubur. Foto: Naomi Tamar (Unsplash)
3. Eribulin
Bahan kimia yang diproduksi oleh spons Halichondria okadai. Ini memperpanjang umur wanita yang menderita kanker payudara seperti yang didokumentasikan dalam studi 2010 yang melibatkan wanita dengan kanker payudara yang telah menyebar.
Salah satu ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini mengatakan hasil tersebut dapat menetapkan eribulin sebagai pengobatan baru yang efektif untuk wanita dengan kanker payudara metastasis stadium akhir.
BACA JUGA: Sedia Toga di Kala Pancaroba
4. Trabectedin
Yang juga dikenal dengan nama merek Yondelis. Ini berasal dari ekstrak Ecteinascidia, yang biasa disebut sea squirt, yang merupakan invertebrata laut mirip kantung.
Para peneliti pertama kali mengidentifikasi sifat anti-kanker dari ekstrak Ecteinascidia pada akhir 1960-an. Mereka sejak menemukan cara untuk mensintesis kemudian memproduksinya dalam jumlah yang lebih besar.
Hasil pekerjaan mereka adalah Yondelis, yang sekarang memiliki persetujuan untuk mengobati sarkoma jaringan lunak di Rusia, Eropa, dan Korea Selatan. Para ilmuwan juga menguji coba untuk digunakan terhadap kanker lain seperti prostat dan kanker payudara.