Rabu, 15 January 2020 04:30 UTC
Ilustrasi. (pixabay)
JATIMNET.COM, Surabaya - Di era kemajuan teknologi yang semakin canggih, kita dituntut untuk lebih waspada terhadap peluang adanya kejahatan cyber. Pengguna disarankan untuk menghapus akun dalam aplikasi sebelum menghapus aplikasi dari ponsel.
Hal ini dilakukan untuk menghapus jejak dan mengamankan privasi digital yang ditinggalkan di ruang maya. Seperti dilansir Gizmodo, pengguna aplikasi itu kerap membuat akun, dan bisa mengakses informasi misal nama, tanggal lahir, alamat, hingga akun-akun media sosial atau email terhubung dengan akun aplikasi tersebut.
Berikut tips untuk menghapus data di akun pengguna dan menjaga privasi di ruang digital yang telah dirangkum jatimnet.com dari berbagai sumber.
1. Hapus Data di Aplikasi
Ternyata beberapa aplikasi tetap menyimpan data pribadi meskipun pengguna akun sudah menghapus akun tersebut. Terutama apabila akun aplikasi tersebut disambungkan dengan akun media sosial lain, misalnya Google, Facebook, atau Twitter.
BACA JUGA: Tips Agar Terhindar dari Jeratan Fintech Ilegal
Cabut akses aplikasi ke akun-akun media sosial yang tertaut. Sebagai informasi, Facebook memerlukan waktu 90 hari untuk menghapus data akun milik pengguna yang memutuskan untuk menghapus akun milik pengguna.
2. Hapus Akun Sebelum Hapus Aplikasi
Setelah yakin telah menghapus data dan yakin bahwa aplikasi tak akan akses ke akun lain, pengguna bisa hapus aplikasi tersebut. Cara penghapusan akun dalam setiap aplikasi memang berbeda.
Cari di bagian pengaturan 'akun' atau 'privacy' terlebih dahulu. Lalu cari pilihan menghapus akun sebab beberapa aplikasi sengaja 'menyembunyikan' pilihan untuk menghapus akun.
3. Baca Kebijakan Privasi
Baca kebijakan privasi aplikasi untuk mengetahui kebijakan perusahaan dalam mengelola data. Pengguna dapat mengetahui data apa saja yang dikumpulkan aplikasi dan berapa lama data akan disimpan setelah menghapus aplikasi, hingga data-data yang dikirim ke pihak lain. Kesadaran pengguna terhadap kebijakan privasi perusahaan bisa menghindari aplikasi-aplikasi mencurigakan di dalam ponsel.
BACA JUGA: Fitur Baru WhatsApp di Tahun 2020
4. Periksa Privasi Jejaring Sosial
Selalu periksa pengaturan privasi pengguna. Hal ini dilakukan agar pengguna bisa mengendalikan pembagian informasi ingin dibagikan dengan orang asing dan teman. Pasalnya, Kaspersky mengatakan secara pengaturan bawaan (default), banyak data yang bisa dilihat oleh semua orang yang berselancar di internet.
5. Hati-hati Gunakan Penyimpanan Umum
Kaspersky menyarankan agar jangan menggunakan layanan online untuk menyimpan informasi pribadi. Jangan menggunakan layanan yang dimaksudkan untuk 'berbagi' sebagai penyimpanan data pribadi. Kaspersky memberi contoh, Google Documents bukanlah tempat yang ideal untuk menyimpan daftar kata sandi.
6. Cek Izin Aplikasi di Ponsel
Aplikasi selalu meminta izin pengguna untuk mengakses kontak atau file dalam penyimpanan perangkat, menggunakan kamera, mikrofon, geolokasi, dan sebagainya. Namun beberapa ada juga menggunakan informasi ini untuk membuat profil pengguna bagi pengiklan.Untungnya cukup mudah untuk mengontrol izin mana yang dapat diberikan kepada aplikasi-aplikasi tersebut.
7. Jaga Privasi Saat Gunakan Wifi Publik
Jaringan Wi-Fi publik biasanya tidak mengenkripsi lalu lintas. Itu berarti siapa pun di jaringan yang sama dapat mencoba mengintip aktifitas Anda. Kaspersky menyarankan agar pengguna tidak mengirimkan data sensitif apapun seperti log-in, kata sandi, hingga data kartu kredit melalui wifi publik. Pengguna disarankan menggunakan VPN untuk mengenkripsi data agar melindunginya dari pengintaian.