Rabu, 29 September 2021 12:30 UTC
TUMPUKAN SAMPAH: Sejumlah petugas KPK saat mencari alat bukti lainnya di tumpukan sampah yang ada di depan kantor Dinas Peternakan, Rabu 29 September 2021.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Membongkar siapa saja yang terlibat dalam kasus jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, KPK terus melakukan mencari bukti-bukti lainnya. Bahkan ada pemandangan tidak lazim untuk mencari bukti saat KPK melakukan penggeledahan di lima kantor instansi jajaran Pemkab Probolinggo.
Yakni, petugas KPK mencari membongkar tempat sampah yang banyak tumpukan keras. Mereka secara teliti memilah kertas mana yang dianggap penting untuk dijadikan barang bukti dalam perkara jual beli jabatan yang dilakukan KPK dengan meng-OTT terhadap Bupati Probolinggo nonaktif Puput Tantriana Sari dan suaminya, anggota DPR RI nonaktif yakni Hasan Aminuddin.
Lima kantor yang jadi sasaran penggeledahan pada Rabu 29 September 2021 ini adalah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan, Dinas Perpusda dan Kantor Inspektorat Kabupaten Probolinggo. Penggeledahan dilakukan secara acak dibagi oleh tim penyidik KPK, meski secara bersamaan.
Seperti di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Jalan Raya Dringu, penggeledahan dilakukan sekitar pukul 12.00 WIB. Penyidik KPK didampingi staf setempat dengan mencari sesuatu yang bisa dijadikan barang bukti, yakni tempat sampah di depan kantor Dinas Peternakan.
Baca Juga: KPK Geledah Kantor Dispendik, Disporaparbud dan Dinkes Kabupaten Probolinggo
Hal itu dilakukan KPK mencurigai, adanya sejumlah dokumen yang sengaja dibuang, bahkan dibakar guna menghilangkan barang bukti. Masih sama dengan penggeledahan sebelumnya, dimana dilakukan secara tertutup dan mendapatkan penjagaan petugas kepolisian, serta awak media tidak diperkenankan mengambil gambar secara dekat.
Sementara di Kantor Dinas Perpusda, yang berlokasi di Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Dari penggeledahan yang dilakukan oleh penyidik KPK, di kantor setempat. Hanya dua lembar kertas yang diamankan penyidik KPK, kemudian dimasukkan ke dalam koper.
Informasi tersebut, disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Abdul Halim pasca penggeledahan dilakukan. Menurutnya, KPK sudah ada di kantornya sejak pukul 09.00 WIB pagi. "Tadi yang dibawa cuman dua lembar kertas saja, itu berupa kertas catatan-catatan," kata Halim kepada awak media.
Baca Juga: Duduki Jabatan Penting di DPUPR, Rumah Keponakan Bupati Probolinggo Digeledah KPK
Ditanya lebih lanjut seputar penggeledahan, Halim enggan berkomentar banyak, dengan alasan sudah masuk ke ranah penyelidikan petugas anti rasuah KPK. "Mohon maaf ya, gak bisa berkomentar banyak, karena itu masuk ranah penyelidikan," ujarnya.
Selama proses penggeledahan dilakukan, sama dengan penggeledahan lainnya, dimana dilakukan secara tertutup dan mendapatkan penjagaan petugas kepolisian, serta awak media tidak diperkenankan mengambil gambar secara dekat.
Informasi dihimpun Jatimnet.com, kondisi yang sama juga terjadi di lokasi penggeledahan lainnya. Yakni, di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan. Sementara di Kantor Inspektorat Kabupaten Probolinggo, aksi penggeledahan dilakukan Rabu 29 September 2021 petang. Rombongan kendaraan penyidik KPK, masuk kantor setempat sekitar pukul 18.30 WIB.
Hingga berita ditulis, penyidik KPK dikabarkan masih melakukan penggeledahan di Kantor Inspektorat, yang berlokasi di Jalan Panglima Sudirman, Kraksaan tersebut.
