Logo

Belasan Titik di Daop 7 Madiun Rawan Banjir dan Tanah Longsor

Reporter:,Editor:

Rabu, 10 November 2021 11:00 UTC

Belasan Titik di Daop 7 Madiun Rawan Banjir dan Tanah Longsor

SIAGA. Petugas PT KAI menyiapkan Alat Material untuk Siaga (Amus) di 13 titik wilayah yang dipetakan sebagai daerah rawan banjir maupun tanah longsor. Foto: Humas PT KAI Daop 7 Madiun

JATIMNET.COM, Madiun – PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (KAI Daop) 7 Madiun memetakan 13 titik sebagai daerah rawan banjir, tanah amblas, dan tanah longsor. Lokasinya di sepanjang jalur antara Ngawi hingga Blitar.

Adapun titiknya seperti di BH 134, Km.212+972 antara Stasiun Walikukun - Kedubgbanteng; BH 444, Km.166+459 antara Stasiun Madiun-Magetan; 255A, Km. 93+820 antara Stasiun Sembung-Kertosono. Juga, BH 630, Km. 183+84 antara Stasiun Ngadiluwih-Kediri, BH 613, Km. 173+572 antara Stasiun Kras-Ngadiluwih; dan BH 452, Km. 109+491 antara Stasiun Garun-Talun.

Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko mengatakan kerawanan bencana alam itu seiring dengan semakin meningkatnya intensitas hujan belakangan ini. Potensi ini diprediksi hingga Desember mendatang. Sebab, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Klimatologi (BMKG) memperkirakan terjadi puncak musim hujan pada periode itu.

BACA JUGA: PPKM Diperlonggar, Anak-anak Kembali Bisa Naik Kereta Api 

Untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam di jalur kereta, Daop 7 Madiun telah menyiapkan alat material untuk siaga (Amus) di 13 titik rawan. Adapun Amus yang disiapkan seperti batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi untuk jembatan, dan alat penambat rel.

"Amus ini disiapkan di 13 titik di wilayah Daop 7 Madiun, seperti Stasiun Walikukun, Ngawi, Magetan, Madiun, Caruban, Bagor, Nganjuk, Kertosono, Jombang, Sumobito, Kediri, Tulungagung, dan Blitar," kata Ixfan, Rabu, 10 November 2021.

Selain itu, ia melanjutkan, pihaknya juga menyiapkan tim reaksi cepat Flying Gank untuk menjaga keandalan perjalanan kereta api. Tim ini akan melakukan pemeriksaan rutin jalur kereta untuk mengantisipasi gangguan alam.

BACA JUGA: PPKM Semakin Longgar, Tujuh KA Daop 7 Kembali Beroperasi

Langkah Ini untuk meminimalisir risiko dan mempercepat penanganan jika sewaktu-waktu terdapat dampak dari cuaca ekstrem pada operasional kereta.

“Tenaga Flying Gank disiagakan 24 jam. Mereka siap menanggulangi apabila terjadi rintang jalan ataupun peristiwa yang luar biasa hebat,” kata Ixfan.