Jumat, 04 August 2023 09:00 UTC
Sebanyak 506 penari muda memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam persembahan tarian Bedoyo Putri Mojosakti
JATIMNET.COM, Mojokerto - Sebanyak 506 penari muda memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam persembahan tarian Bedoyo Putri Mojosakti bareng tiga Srikandi Kabupaten Mojokerto di tengah lapangan Kawiryan, Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Jumat 4 Agustus 2023.
Tarian dibawakan dengan lemah gemulai ini menggambarkan tentang kehebatan seorang wanita yang dapat menjalani dua peranan sekaligus. Yaitu menjadi pemimpin tanpa meninggalkan kodratnya sebagai seorang wanita yang lemah lembut dan penyayang di Masa Majapahit.
Lalu dipersembahkan dalam rangkaian kegiatan Majafest 2023 bersama Bupati Ikfina Fahmawati, Ketua DPRD Ayni Zuhro, dan Kepala Kejaksaan Kabupaten Mojokerto (Kajari) Silvia Triana Hapsari sejak pukul 14.43 WIB.
Baca Juga:
1. Peringatan HKI Ke 76, Bupati Ikfina Dorong Transformasi Gerakan Koperasi Ikuti Digitalisasi
Tari Bedoyo Putri Mojosakti sendiri merupakan tari garapan baru yang berpijak pada vokabuler (kosakata) tari tradisi dan berkiblat pada tari penyambutan tamu maupun tolak bala yang diinisiasi Erlis Yulia Susanti seorang guru asal Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.
Bahkan tarian bernuansa tradisional ini memenangkan juara 1 Festival Budaya Pelajar pada tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan, kepemudaan, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto dan akhirnya tercatat rekor MURI sebagai persembahan tarian Bedoyo Putri Mojosakti dengan peserta terbanyak sejumlah 509 penari yang berasal dari siswi SMA/SMK dan MAN.

Masyarakat yang antusias menyaksikan penampilan penari di lapangan Kawiryan, Desa Pacing, Kecamatan Bangsal dalam acara Majafest 2023 untuk memecahkan Rekor MURI
Pemimpin perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini menjelaskan, jika Mojokerto memiliki berbagai sejarah tentang sosok seorang pemimpin perempuan yang memiliki peran luar biasa dalam kejayaan Kerajaan Majapahit.
Diantaranya, sosok Putri Gayatri yang memiliki nama lengkap Dyah Dewi Gayatri Kumara Rajassa hidup dalam abad ke-13 berasal dari Kerajaan Singasari di masa Kertanegara. Gayatri adalah istri Raden Wijaya, raja pertama Majapahit (1293-1309). Lalu ada Ratu Tribhuwana Wijayatunggadewi yang merupakan penguasa ketiga memerintah Majapahit tahun 1328-1351.
Baca Juga:
1. Musrenbang RKPD 2024, Bupati Ikfina "Jangan Ada Dusta Diantara Kita"
2. Gelar Musrenbang RKPD Tahun 2024, Bupati Ikfina Tekankan 4 Program Prioritas
"Kita mengenal ada Putri Gayatri yang merupakan istri dari Raden Wijaya Raja pertama Kerajaan Majapahit yang merupakan sosok dibalik besarnya Majapahit. Lalu Tribhuwana Wijayatunggadewi yang jadi Ratu Putri pertama perempuan di Majapahit," ucapnya.
Untuk itu, lanjut Ikfina, Pemkab Mojokerto melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto akan terus melakukan upaya promosi akan keberadaan Tarian Bedoyo Putri Mojosakti yang menjadi khasanah budaya bernuansa Kerajaan Majapahit.
Mulai dari pencatatan Rekor Muri, hingga mempersembahkan tarian terhadap para tamu sebagai tanda kehormatan saat berkunjung ke Kabupaten Mojokerto. Dimana nantinya aksi pecah Rekor Muri ini mampu membuat remaja putri mengenal secara menyeluruh tarian kebanggaan Tari Bedoyo Putri Mojosakti.
"Dan kita berharap ini adalah salah satu awal bahwa remaja putri Kabupaten Mojokerto mengenal tari Bedoyo Putri Mojosakti dan mereka bisa melakukan, maupun mempromosikannya," Ikfina memungkasi. (ADV/Inforial).
Reporter: Hasan