Logo

15 Tim Lolos Final Kompetisi Desain Tahan Gempa UK Petra

Reporter:,Editor:

Sabtu, 22 May 2021 13:00 UTC

15 Tim Lolos Final Kompetisi Desain Tahan Gempa UK Petra

TAHAN GEMPA. Panitia ERDC 2021 UK Petra tengah melakukan penggetaran terhadap salah satu maket peserta yang lolos tahap final. Foto: UK Petra

JATIMNET.COM, Surabaya – Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (Himasitra) Universitas Kristen (UK) Petra menggelar tahap final kompetisi desain tahan gempa atau Earthquake Resistant Design Competition (ERDC) 2021 secara daring, Sabtu, 22 Mei 2021.

Kepala Bidang ERDC 2021 Agnes Clarabella Tanara menjelaskan peserta kompetisi ini adalah mahasiswa fakultas teknik sipil dan perencanaan dari jurusan teknik sipil atau teknik arsitektur seluruh Indonesia.

"Tahun ini total peserta kami ada 46 tim dari beberapa provinsi, seperti Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Jakarta. Satu tim terdiri dari maksimal tiga orang," kata Agnes saat ditemui di Gedung T UK Petra, Sabtu, 22 Mei 2021.

Ia menerangkan di awal babak eliminasi, peserta diminta membuat proposal mengenai analisis struktur bangunan dan perhitungan struktur bangunan sesuai dengan ketentuan yang dibuat panitia.

Apabila peserta lolos dari babak seleksi, maka peserta akan membuat maket bangunan langsing dengan dimensi 15 x 15 sentimeter berbahan dasar kayu balsa dan triplek untuk baseboard-nya. Semua bahan diberikan pihak panitia.

BACA JUGA: Ini Desain Rumah Tahan Gempa yang Tak Populer

"Kemudian maketnya dipresentasikan. Setelah itu baru digetarkan. Untuk berat maketnya maksimal 180 gram dengan toleransi 1 persen. Dari 46 tim, ada 15 tim yang maketnya lolos digetarkan dalam tahap final," ia mengungkapkan.

Adapun pemilihan kayu balsa oleh panitia sebagai bahan dasar pembuatan maket karena harus menyesuaikan dengan frekuensi dan juga amplitudonya.

"Frekuensi dan amplitudo yang sekarang digunakan itu untuk maket berbahan kayu. Untuk frekuensinya kita sampai 3 hertz dan amplitudonya itu 4 - 8 cm," ia memaparkan.

Karena digelar secara daring, maka untuk merangkai maketnya dilakukan peserta di rumah dengan waktu pembuatan selama satu bulan dari pengumpulan revisi proposal. Setelah jadi, maket dikirimkan ke pihak panitia dan diterima mulai tanggal 3-20 Mei 2021.

BACA JUGA: Konstruksi Sarang Laba-Laba, Solusi Bangunan Ramah Gempa

"Jadi di sini (tahap final) hanya tinggal menggetarkan maketnya saja. Pesertanya tidak perlu datang, kecuali kalau pesertanya ingin mengirimkan maket secara langsung," ia menekankan.

Sedangkan untuk kriteria penilaian pada tahap final ini ada dua. Pertama, dari presentasi yang telah dilakukan oleh peserta dan dinilai langsung oleh juri. Kedua, untuk penggetaran maket menggunakan rumus, sehingga panitia hanya memasukkan durasi waktunya dan nanti akan ada rumusnya sendiri.

"Karena ada empat level yang berbeda, jadi durasi waktunya juga berbeda. Level satu yang paling lemah durasi waktunya 20 detik, level dua 30 detik, level tiga dan empat itu 40 detik. Kalau lolos di level satu, dia (maket) akan digetarkan sampai level empat. Tiap level tidak sama frekuensi dan amplitudonya, bisa pelan atau cepat sendiri, itu diatur oleh program yang sudah dibuat," katanya.