Suhu Puncak Lawu Minus, Jalur Pendakian Tetap Dibuka

Nugroho

Reporter

Nugroho

Selasa, 25 Juni 2019 - 13:46

suhu-puncak-lawu-minus-jalur-pendakian-tetap-dibuka

Salah satu puncak Gunung Lawu. Foto: Wikipedia.

JATIMNET.COM, Magetan – Peralihan musim hujan ke kemarau menyebabkan terjadinya cuaca dingin ekstrem di sejumlah daerah. Di Jawa Timur, suhu di Hargo Dumilah, salah satu puncak Gunung Lawu bahkan mencapai minus lima derajat celsius.

"Informasi dari petugas di sana seperti itu," kata Humas Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Lawu dan sekitarnya (KPH Lawu DS) Arifin, Selasa 25 Juni 2019.

Meski cuaca dingin ektrem terjadi di puncak, jalur pendakian tetap dibuka, Hanya, Perhutani Lawu DS mengimbau pendaki lebih berhati - hati. “Kami harapkan agar para pendaki membawa perlengkapan memadai," ujar dia.

BACA JUGA: Ini Imbauan BMKG Saat Suhu Dingin dan Angin Kencang

Persiapan pendakian secara matang, ia melanjutkan, dapat meminimalisir permasalahan, terutama dampak cuaca ekstrem yang dialami pendaki. Salah satunya kedinginan hingga pingsan akibat suhu terlalu dingin."Untuk imbauan ini, kami sengaja memasang banner di depan pintu masuk Cemoro Sewu (Magetan)," ia menuturkan.

Cemoro Sewu merupakan salah satu pintu masuk ke jalur pendakian Gunung Lawu yang berada di wilayah Jawa Timur. Itu selain melalui Jogorogo, Ngawi. Selain itu, jalur pendakian dapat diakses melalui Cemoro Kandang dan Candi Cetho, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Fery Yoga Saputra mengatakan suhu di Cemoro Sewu berkisar sembilan derajat celsius. Namun, di puncak sudah minus dan fenomena ini dinilai kurang baik untuk pendakian. "Kalau pun tetap ada yang ingin mendaki, kami berharap agar tidak membuat perapian agar tidak memicu kebakaran hutan," kata dia.

BACA JUGA: Fenomena Frozen Selimuti Kawasan Bromo

Ekstrem Tapi Normal

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika suhu dingin yang terjadi di wilayah Indonesia, termasuk peristiwa embun beku di dataran Dieng, Jawa Tengah merupakan fenomena yang normal.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R. Prabowo mengatakan sebagian wilayah Indonesia selatan ekuator, khususnya di wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara, cukup dingin dan mengalami penurunan signifikan pada malam hari.

BACA JUGA:  Suhu Lebih Dingin dari Biasanya? Ini penyebabnya

“Secara umum, kondisi suhu dingin ini terjadi sebagai akibat ada aliran udara dingin dan kering dari wilayah benua Australia yang dikenal dengan aliran monsun dingin Australia,” katanya, melalui pernyataan tertulis yang diterima Jatimnet.com.

Secara klimatologis, ia melanjutkan, monsun dingin Australia berlangsung pada periode bulan Juni-Agustus dan merupakan periode puncak musim kemarau di wilayah Indonesia selatan ekuator. Desakan aliran udara kering dan dingin dari Australia ini menyebabkan kondisi udara yang relatif lebih dingin, terutama pada malam hari.

Selain itu, kondisi musim kemarau dengan cuaca cerah dan atmosfer sedikit berawan di sekitar Jawa-Nusa Tenggara dapat memaksimalkan pancaran panas bumi ke atmosfer pada malam hari. Sehingga suhu permukaan bumi akan lebih rendah dan lebih dingin dari biasanya.

Baca Juga