
Reporter
ZulafifKamis, 7 November 2024 - 08:00
Editor
Ishomuddin
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kab. Probolinggo Yahyadi (kedua dari kanan) menyerahkan buku FSVA kepada Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Saniwar di Mal Pelayanan Publik, Kamis, 7 November 2024. Foto: Diskominfo Kab. Probolinggo
JATIMNET.COM, Probolinggo – Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui Dinas Ketahanan Pangan meluncurkan peta ketahanan dan kerentanan pangan atau Food Security and Vulnabirility Atlas (FSVA) di Mal Pelayanan Publik, Kamis, 7 November 2024.
Peta ini dirancang sebagai panduan untuk mendeteksi daerah rawan pangan dan merumuskan kebijakan pangan yang lebih tepat.
Sebanyak 80 peserta dari berbagai instansi terkait hadir dalam acara ini, termasuk perwakilan OPD, BPS, Badan Pangan Nasional, dan sejumlah perguruan tinggi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Probolinggo Yahyadi menyerahkan buku FSVA kepada Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Saniwar sebagai representasi Pj Bupati Probolinggo.
BACA: Pemkab Probolinggo Gelar Rakor Antisipasi Kerawanan Pangan
Yahyadi menjelaskan peta tersebut merupakan hasil keputusan Bupati Probolinggo yang ditetapkan pada 13 September 2024 dan memetakan kondisi ketahanan pangan sepanjang 2023.
“FSVA sangat penting sebagai alat dalam menentukan kebijakan pangan, khususnya untuk memetakan daerah-daerah yang rentan terhadap kerawanan pangan,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama dengan Badan Pusat Statistik, untuk menyusun petunjuk teknis yang sejalan dengan arahan Badan Pangan Nasional.
“FSVA akan menjadi salah satu indikator kinerja yang harus ditetapkan oleh setiap kabupaten dan kota,” kata Yahyadi.
Peta ini juga diharapkan masuk dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) pada 2025. “Daerah yang tidak menyusun FSVA akan mendapat penilaian yang berkurang,” kata Yahyadi.
Peta ini menampilkan data tematik yang meliputi luas lahan pertanian, ketersediaan infrastruktur pangan, dan akses air bersih.
“Semua informasi ini memberikan gambaran ketahanan pangan di Kabupaten Probolinggo,” katanya.
BACA: Panen Raya Padi Pemkab Probolinggo Diharapkan Kendalikan Inflasi
Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Saniwar menyebutkan bahwa peta FSVA tidak hanya untuk evaluasi ketahanan pangan, namun juga untuk mendukung kebijakan pembangunan jangka panjang.
“Kami berharap FSVA ini dapat membantu penyusunan program pembangunan di berbagai sektor, termasuk infrastruktur dan kesehatan,” ujar Saniwar.
Menurutnya, kerja sama lintas instansi sangat diperlukan untuk mewujudkan ketahanan pangan yang optimal. Ia berharap FSVA dapat menjadi dasar strategis dalam menangani masalah kemiskinan, stunting, serta isu-isu sosial lainnya.
"Ini adalah upaya bersama yang harus dijalankan demi Kabupaten Probolinggo yang lebih kuat dan berketahanan pangan," kata Saniwar.