Pandemi Covid-19, Unusa Kampanyekan Protokol Kesehatan Lewat KKN

A. Baehaqi

Reporter

A. Baehaqi

Selasa, 1 September 2020 - 05:40

pandemi-covid-19-unusa-kampanyekan-protokol-kesehatan-lewat-kkn

Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie. Foto: Humas Unusa

JATIMNET.COM, Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN). Tidak seperti tahun sebelumnya, KKN mahasiswa Unusa dilakukan di daerah masing-masing asal mahasiswa. 

Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie mengatakan, program KKN tahun ini menyesuaikan dengan pandemi Covid-19. "Jadi KKN tahun ini dilakukan di daerah mahasiswa masing-masing untuk mengantisipasi penularan virus corona," ujar Achmad Jazidie dalam keterangan resminya, Selasa 1 September 2020. 

Ia mengaku telah menggandeng Pemprov Jatim untuk menangani Covid-19 dengan program KKN ini. "Kami bersama dengan Premerintah Provinsi Jatim berkomitmen untuk menangani dan mengedukasi masyarakat tentang Covid-19," ungkapnya. 

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengatakan, yang dilakukan Unusa ini merupakan langkah yang cukup baik ditengah pandemi.

BACA JUGA: Universitas Jember Siapkan Konsep KKN Tematik Pemberdayaan Masyarakat Terdampak Covid-19

 

Tema yang diambil, menjadikan mahasiswa sebagai agen prefentif dan Promotif bagi masyarakat di Jawa Timur, dinilai sudah sangat tepat. “Dengan KKN ini mahasiswa bisa memberikan edukasi ke masyarakat tentang covid-19 ini,” kata Emil.

Emil berharap mahasiswa menjadi agen mengingatkan masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan. Menerapkan cara hidup dengan kebiasaan baru berdasarkan pencegahan Covid-19. "Jangan sampai adanya adaptasi kebiasaan baru ini melupakan semuanya termasuk protokol kesehatan," tegasnya. 

Mantan Bupati Trenggalek itu secara khusus meminta mahasiswa melaporkan jika ada kerumunan melalui aplikasi InaRisk, atau langsung ke pihak berwajib seperti kepolisian atau gugus tugas Covid-19 Jatim. "Diaplikasi ini banyak info terkait covid-19 ini," tegasnya. 

Sekadar diketahui KKN mahasiswa Unusa dilakukan di 12 kota atau kabupaten seperti Bangkalan, Bojonegoro, Gresik, Jombang, Lamongan, Magetan, Mojokerto, Pasuruan, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, dan Surabaya. 

Baca Juga