
Reporter
A. BaehaqiMinggu, 17 November 2019 - 12:50
Editor
Hari Istiawan
Ilustrasi telur ayam. Foto: Dok
JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat yang memelihara ayam kampung dengan cara dilepas atau diumbar, untuk segera beralih pemeliharaan unggas dengan skala bisnis dan dikandangkan.
Imbauan Khofifah ini menanggapi hasil penelitian jaringan kesehatan global (IPEN). Dalam rilisnya IPEN menyebutkan, ayam kampung yang dipelihara secara umbaran dan mencari makan di tumpukan plastik di daerah Tropodo, Sidoarjo, memiliki tingkat kontaminasi dioksin terparah kedua sedunia.
"Bagi masyarakat yang memelihara ayam kampung dengan cara diumbar, harap segera beralih dengan mengkandangkan ayam peliharaannya. Hal ini penting dilakukan untuk menjamin telur yang dihasilkan," ujar Khofifah dalam rilis yang diterima Jatimnet.com, Minggu 17 November 2019.
BACA JUGA: Gubernur Jatim Khofifah Respons Soal Telur Mengandung Dioksin
Secara khusus untuk Pemkab Sidoarjo, Khofifah berharap agar segera melakukan koordinasi dengan camat, lurah, dan kades setempat. Utamanya untuk melakukan pembinaan kepada peternak ayam petelur agar melakukan budidaya secara higienis.
"Saya harap Pemkab Sidoarjo segera koordinasi dengan seluruh jajarannya, agar bisa melakukan pembinaan untuk budidaya higienis. Hal ini penting, karena tugas pemerintah adalah memberikan solusi terbaik bagi masyarakat termasuk peternak," ungkapnya.
Sementara itu, untuk menjamin kualitas dan mutu telur di Jatim, pemprov melalui dinas peternakan telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan sertifikasi kompartemen bebas penyakit flu burung di seluruh peternakan ayam.
BACA JUGA: Sampah Plastik Sebabkan Bahan Kimia Beracun Ada di Dua Desa di Jatim
Selain itu, dinas peternakan juga melakukan uji yang dilanjutkan sertifikasi bebas penyakit Pullorum untuk indukan dengan bibit ayam umur sehari yang akan diedarkan ke masyarakat.
Tidak hanya itu, lanjut Khofifah, pihaknya juga melakukan pengambilan dan pengujian sampel telur, serta daging unggas oleh Laboratorium Kesehatan Hewan secara periodik.
Sekadar diketahui, rilis hasil penelitian jaringan kesehatan global (IPEN) menyebutkan, ayam buras/kampung yang dipelihara secara umbaran dan mencari makan di tumpukan plastik di daerah Tropodo, Sidoarjo, memiliki tingkat kontaminasi dioksin terparah kedua sedunia
Senyawa ini merupakan racun yang sulit dicerna dalam metabolisme tubuh. Konsumsi terhadap senyawa tersebut bisa memicu munculnya kanker.