
Reporter
Ahmad SuudiKamis, 1 Agustus 2019 - 14:27
Editor
Rochman Arief
TITIK KEBAKARAN. Wilayah hutan Ijen di wilayah utara yang berbatasan antara Banyuwangi dengan Bondowoso terbakar, Kamis 1 Agustus 2019. Foto: IST.
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen mengalami dua kebakaran di titik yang berbeda. Titik api bisa dilihat dari bibir kawah sebelah utara wilayah perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso.
Kebakaran itu disampaikan salah seorang fotografer bernama, Budi yang baru turun dari Ijen. Dia mengaku melihat dua titik api dari bibir utara Kawah Ijen. Titik pantau itu biasanya dimanfaatkan pendaki untuk menikmati Matahari terbit. Awalnya api terlihat dekat, namun jarak titik api jauh saat didatanginya untuk dipotret.
“Jelang sampai kawah kelihatan ada api, tapi belum yakin itu api kebakaran atau bukan. Saat sampai puncak baru jelas itu api kebakaran. Terlihat jelas di posisi yang biasa untuk nunggu sunrise,” kata Budi, Kamis 1 Agustus 2019.
BACA JUGA: Suhu Kawah Ijen Capai Tiga Derajat, Kunjungan Wisata Masih Tinggi
Dia juga mengatakan dari dua titik api, titik terdekat telah padam dan terlihat baranya yang masih menyala. Sedangkan titik api yang lebih jauh, pada pukul 04.00 WIB itu, api masih berkobar.
Saat dikonfirmasi, Kepala Resort Konservasi Wilayah (RKW) 18 Kawah Ijen Sigit H mengatakan persis yang diceritakan Budi. Dia mengatakan api muncul, sejak Selasa 30 Juli 2019, dari area Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyuwangi Utara Petak 80 A.
Kemudian api merambat masuk ke wilayah hutan lindung terbawa angin menuju utara. Api menembus kawasan hutan lindung dan masuk ke TWA Kawah Ijen di dua titik. “Sampai tadi malam api merambat sampai ke Cagar Alam Merapi Ungup-ungup,” kata Sigit.
BACA JUGA: Pemprov Jatim Siapkan Langkah Atasi Kebakaran Hutan Gunung Panderman
Dia mengatakan penanganan sampai saat ini hanya dilakukan dengan pemantau karena sulitnya mendatangi titik api. Dikatakannya api di pegunungan utara Merapi masih menyala.
Dalam sistim informasi Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK) Karhutla Monitoring Sistem atau SiPongi, nampak ada dua titik api di utara Kawah Ijen. Begitu juga yang ditampilkan keterangan titik panas atau hotspot di laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Kebakaran yang terjadi tidak mengganggu aktivitas kunjungan dan kegiatan penambangan belerang,” pungkas Sigit.