Empat Tempat Terbaik untuk Mengamati Satwa Langka di Alas Purwo
Jangan panik saat ketemu macan tutul.

Reporter
Ahmad SuudiMinggu, 15 September 2019 - 13:43
Editor
Anang Zakaria
SABANA. Pengunjung Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi mengamati kawanan banteng di padang rumput Sadengan. Taman nasional ini menjadi rumah bagi satwa yang hampir punah. Foto: Suudi.
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Tak hanya menyimpan keindahan alam, Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi adalah rumah bagi ribuan jenis satwa. Empat di antaranya tercatat sudah di ambang punah. Yakni macan tutul (panthera pardus melas), banteng (bos javanicus), elang Jawa (nisaetus bartelsi), dan penyu (chelonia mydas).
Bagi Anda yang berniat mengunjungi Taman Nasional Alas Purwo, Anda bisa menjumpai sejumlah hewan itu dari tempat dan waktu tertentu. Banteng misalnya, bisa dilihat berkeliaran di sabana dari pos pantau Sadengan.
"Sadengan adalah tempat monitoring kami," kata kata Kepala Seksi Wilayah 1 Taman Nasional Alas Purwo Probo Wresni Adji pada Jatimnet.com, Sabtu 14 September 2019. Menurut dia, ada 60-100 banteng di padang rumput itu. “Itu belum termasuk yang di luar sabana.”
BACA JUGA: (Infografis) Satwa Cantik di Indonesia Nyaris Punah
Di Sadengan terdapat menara pantau dan teropong yang bisa digunakan pengunjung untuk menikmati pemandangan sabana yang luas. Di sana banteng kerap terlihat makan atau bermalas-malasan bersama menjangan, burung merak, dan jalak. Ketiga satwa itu tampak selalu mengikuti kawanan banteng.
Ia memperkirakan jumlah banteng di luar sabana lebih banyak lagi. Karenanya, sepanjang dua tahun terakhir, pihaknya bekerja sama dengan peneliti asal Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk menghitung jumlah banteng di luar Sadengan.
Adapun elang Jawa biasa terlihat di kawasan Rowobendo. Jaraknya berkilo-kilo meter dari dari Sadengan dan ditempuh dengan kendaraan bermotor dari Sadengan.
BACA JUGA: Anjing Hutan di TN Alas Purwo Mengancam Populasi Banteng
Sementara jika ingin menjumpai macan tutul, datanglah ke Pantai Plengkung. Jalanan tak beraspal dan berbatu dari pos Pancur menuju pantai dikabarkan menjadi lintasan macan tutul. Pengunjung melaporkan sering melihat hewan itu menyeberangi jalan.
Pantai Plengkung disebut juga G-Land, karena kondisi geografisnya menyerupai huruf “G”. Selain menyajikan keindahan alam, kondisi ombak di pantai ini menjadikan tempat ini sebagai salah satu lokasi selancar (surfing) terbaik di dunia. “Ini (Plengkung) memang daerahnya macan tutul," kata Probo.
Bahkan, lanjut dia, karena menjadi ‘wilayah kekuasaan’ macan tutul, salah satu lokasi surfing di sana dinamai dengan Tiger Track.
BACA JUGA: Ratusan Ribu Wisatawan Kunjungi Alas Purwo Tiap Tahun
Menurut dia, jangan panik jika berjumpa macan tutul di tempat ini. Tenanglah dan tetap waspada. Pengalaman sejauh ini, ia mengatakan, macan tutul selalu berusaha menghindar saat bertemu manusia. Kisah itu diceritakan pengunjung, petugas taman nasional, dan nelayan yang secara tak sengaja berpapasan dengan macan tutul.
Terakhir penyu. Anda bisa menjumpai hewan ini di sepanjang pantai Alas Purwo, khususnya saat musim bertelur, penyu kerap dijumpai muncul pada malam hari di pantai.
Saat ini, Taman Nasional Alas Purwo telah membangun tempat penetasan semi alami di Pantai Ngagelan di untuk melindungi telur penyu dari predator. "Di sepanjang pantai ini. Ada empat jenis penyu yang kemari. Lekang, belimbing, hijau, dan sisik," katanya.