Tips Agar Milenial Tak Mudah Baper di Era Siber

Nani Mashita

Reporter

Nani Mashita

Senin, 8 April 2019 - 07:27

tips-agar-milenial-tak-mudah-baper-di-era-siber

Ilustrasi. Foto: Pixabay

JATIMNET.COM, Surabaya – Era internet, selain banyak melahirkan kreatifitas, juga menjadi ancaman bagi generasi milenial, terutama dalam hal kesehatan mental. Tekanan di media sosial, kehidupan ekonomi dan ketidakjelasan masa depan kadang membuat jiwa kelelahan. 

"Depresi generasi milenial terpampang jelas. Kesehatan jiwa yang negatif banyak dialami kalangan milenial," kata Elyse Fox, pendiri Sad Girls Club dilansir dari Healthline.com, Senin 8 April 2019. 

Menjaga kesehatan jiwa tidak hanya bisa diatasi dengan alat yang mahal, mewah atau yang bisa diposting di Instagram.

Menurut Fox, ada banyak alat bantu sederhana, agar jiwa tetap tenang dan gak gampang baper.

BACA JUGA: Wilayah Kabupaten di Indonesia Segera Tersambung ke Internet Cepat

"Merawat kesehatan mental berarti tidak menambah stres dalam hidup. Jadi bisa dalam ritual kecil yang menyenangkan dan bisa dilakukan di kamar sendiri," katanya.

Dia pun memberikan sejumlah tips agar kesehatan jiwa milenial tetap seimbang. Yang pertama, jangan takut untuk berkata tidak.

"Selama ini kita diajari saat berkata tidak harus ada penjelasan panjang. Tapi saya kira berkata tidak itu sudah cukup menjelaskan banyak hal," katanya. 

Menurutnya, berani berkata tidak membuat milenial mampu mengelola tenaga dan stresnya. Milenial tidak harus terjebak dalam beban kerja berlebihan di akhir pekan ataupun dalam hubungan asmara. 

BACA JUGA: XL Axiata Perkuat Jaringan Data dan Internet

"Penting untuk mengetahui dan mendefinisikan apa yang dibutuhkan dalam hidup," ujarnya.

Yang kedua, adalah menulis jurnal. Iya menulis, tidak ada internet dan tidak ada ponsel. 

Tulislah segala suasana hati ke sebuah buku. Menulis jurnal diketahui mampu mengurangi kecemasan, stres dan depresi.

Dengan menulis jurnal, bisa mengetahui prioritas apa yang harus dihadapi serta mampu mencari cara untuk mengelola depresi. Jika sulit mencari pena dan kertas, ia membolehkan untuk menulis di catatan ponsel. 

BACA JUGA: Era 4.0 Pemerintah Libatkan Internet untuk Tingkatkan Pelayanan ASN

Cara ketiga mengatasi depresi adalah yoga di dalam kamar. Tak perlu bingung mencari instruktur, banyak tayangan di Youtube yang menghadirkan tutorial yoga bagi pemula. Untuk langkah pertama, yoga bisa dilakukan selama 10 menit saja. 

Tips keempat, kata Fox yaitu membuat daftar 10 momen positif sepanjang hari.

"Membuat daftar ini agak menantang tapi membantu milenial untuk menghargai hal-hal kecil yang dilalui hari ini sehingga merasa lebih bahagia," katanya.

Bagi milenial yang tidak bisa lepas dari kecanduan media sosial, bisa memanfaatkan akun finsta. Ini semacam Instagram kedua, yang menawarkan pengalaman yang lebih menyenangkan. 

BACA JUGA: Golkar Andalkan Caleg Milenial Dulang Suara Partai

Platform media sosial tradisional terkadang memberi tekanan untuk memperlihatkan kepribadian sempurna. Dan finsta bisa membuat milenial tampil apa adanya.

"Finsta juga telah membantu banyak anggota Sad Girls Club membagikan perjalanan hidup tanpa rasa takut untuk dihakimi," katanya.

Fox mengingatkan, bahwa membangun kesadaran untuk menyehatkan jiwa jangan sampai menambah rasa depresi. Sebagai tahap awal, dia menyarankan untuk melakukan yoga dan membuat jurnal. 

"Melihat kesehatan mental tidak boleh membuat hidup kita jadi lebih tertekan. Lakukan tips ini sesuai dengan jadwal sehari-hari," pungkasnya. 

Baca Juga