
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun sedang mengecek kesehatan sapi perah milik peternak. Dok.Jatimnet.Com
JATIMNET.COM, Surabaya – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) optimistis penyakit mulut dan kuku (PMK) dapat dikendalikan secara cepat. Ada tiga strategi yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan hewan ternak dari penyakit tersebut.
Pertama, seluruh pihak turun langsung dalam menekan jumlah penularan dengan menerapkan strategi intektual sebagai langkah percepatan. Kemudian, menerapkan strategi manejemen sebagai langkah penguatan. Kemudian, ketiga adalah strategi perilaku sebagai langkah bersama dalam menghilangkan PMK.
“Jadi sebenarnya PMK ini dapat disembukan dan tidak menular ke manusia, tetapi kita harus waspada dan terus bekerja. Yang terpenting tidak boleh membangun kepanikan karena itu sangat berbahaya,” ujar SYL seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Pertanian (Kementan), Kamis, 19 Mei 2022.
BACA JUGA : Atasi Penyakit Mulut dan Kuku, Sapi di Mojokerto Disuntik Antibiotik
Selain itu, pihak Kementan juga telah mendistribusikan logistik kesehatan hewan ternak ke beberapa wilayah yang diduga terjangkit PMK. Ini berupa vitamin, antibiotik, antipiretik, desinfektan, dan alat pelindung diri.
Dalam keterangannya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah menyatakan pengiriman logistik tahap pertama ke beberapa provinsi mulai dijalankan pada 7 hingga 12 Mei lalu. Kemudian, pada 16 Mei 2022, distribusi tahap kedua dilakukan ke beberapa daerah, termasuk Jawa Timur dan Aceh. Menurut dia, secara keseluruhan obat-obatan yang dikirim berninali Rp 534,28 juta.
“Begitu ada wabah penyakit PMK, kami bersama-sama dengan Pemerintah Daerah terus melakukan koordinasi, sehingga mengetahui kebutuhan apa yang diperlukan untuk dapat mengendalikan penyebaran wabah PMK,” ujar Nasrullah.
BACA JUGA : Di Tengah Wabah PMK, Pemkab Mojokerto Luncurkan Aplikasi Tumbas
Ia menyatakan, pengendalian penyebaran PMK harus segera ditangani. Caranya dengan pemberian obat, penyuntikan vitamin, pemberian antibiotik, dan penguatan imun hewan yang terinfeksi. Adapun kondisi hewan ternak yang telah diberi obat dan vitamin sudah berangsur membaik.
Hewan yang sebelumnya meler mulai segar. Yang tadinya tidak bisa berdiri sekarang mulai membaik. "Alhamdulillah pemberian dalam bentuk vitamin, antibiotik, antipiretik, desinfektan dan APD untuk petugas hasilnya jauh lebih baik. Pemberian desinfektan juga sudah kita sarankan di kandang dan area pemeliharaan," ujar Nasrullah.