
Reporter
A. BaehaqiJumat, 11 September 2020 - 02:20
Editor
Bruriy Susanto
PERTAMINA. Pertamina EP meresmikan bangunan sekolah SDN Kembung Paseser, Bangkalan setelah renovasi. Foto: Pertamina
JATIMNET.COM, Surabaya - Pertamina EP Asset 4 Poleng menyalurkan Program Corporate Social Responsibility (CSR) ke SDN I Lembung Paseser Kecamatan Sepulu, Bangkalan. Anak usaha Pertamina yang membidangi sektor hulu minyak itu telah memperbaiki sarana Pojok Baca dan Laboratorium Komputer di sekolah tersebut.
Poleng Field Manager Rachmad Dwi Laksono mengatakan, peresmian renovasi gedung, pojok baca dan laboraturium di SDN I Lembung Paseser merupakan bagian dari rangkaian HUT Ke-15 PT Pertamina EP yang jatuh pada 13 September 2020.
"Ini sebuah bentuk komitmen kami untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi anak-anak Desa Lembung Paseser," ujar Rachmad dalam rilis yang diterima Jatimnet.com, Kamis 10 September 2020.
Pertamina EP, kata dia, memang tengah fokus pada pengembangan pendidikan di wilayah Madura. Pada 2019 silam, Pertamina EP juga telah melaksanakan program Mangrove Sister School.
BACA JUGA: Pertamina Asset 4 Memulai Aktivitas Baru Jelang New Normal
Siswa SDN I Lembung Paseser diberikan nilai-nilai edukasi terhadap materi restorasi mangrove dan pemeliharaan terhadap ekosistem di wilayah pesisir. "Desa Lembung Paseser Memiliki potensi sumber daya alam pesisir yang lengkap. Keragaman hayati ini perlu dijaga," ungkapnya.
Kepala SDN 1 Lembung Paseser Homzah mengaku berterimakasih. Lama sekali gedung sekolah tidak diperbaiki. Terakhir kali direnovasi 2005. Sejumlah titik lapisan temboknya banyak yang rontok terkelupas. "Kami kini juga punya ruang baca dan tambahan lima unit komputer," kata Homzah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Bambang Budi Mustika mengapresiasi bantuan-bantuan yang diberikan Pertamina EP ke SDN I Lembung Paseser. "Ini sangat tepat guna. Komputer-komputer itu bisa dijadikan server, buku-buku juga bisa menjadi media pembelajaran," katanya.
Ia menyadari keluatan APBD Kabupaten Bangkalan saat ini belum mampu memberikan fasilitas pendidikan hingga ke pelosok. "Terus terang saja, belum merata. Memang tiap tahun ada program DAK (Dana Alokasi Khusus), tapi terbatas," tandasnya.