
Reporter
Restu C WidariMinggu, 22 Mei 2022 - 00:20
Editor
Bruriy Susanto
Salah satu pelaku UMKM di Rusunawa Wonorejo saat menjajal teknik foto produk.
JATIMNET.COM, Surabaya - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia mulai tahun 2020 cukup berdampak signifikan bagi para ibu dalam mengelola keuangan keluarga. Hal tersebut nyatanya juga dirasakan oleh ibu-ibu di Rusunawa Wonorejo, Surabaya.
Sejak itu, masing-masing dari mereka pun berinisiatif membangun bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk keberlangsungan hidup. Sayangnya, aspek pemasaran digital belum tersentuh optimal sehingga hasil penjualannya masih relatif rendah.
Kondisi ini pun mendapat perhatian serius dari sekelompok dosen Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas, yakni Romi Ilham, Lindiawati, Dewi Ayu Wulandari, Yudha Delonix Renzina, dan Heri Supriyanto.
Kelimanya akhirnya memutuskan untuk ikut mengambil peran dalam memberikan pelatihan, khususnya tentang digital marketing, pemanfaatan platform e-commerce hingga teknis pembuatan konten fotografi produk agar menarik minat pembeli.
Baca Juga: Aktivitas Ekonomi Pasar Tradisional Terus Dibangkitkan Dengan UMKM Hingga Transaksi Digital
Para ibu yang tergabung dalam PKK RW X Rusunawa Wonorejo ini mengikuti pelatihan di UHW Perbanas Kampus Wonorejo pada Sabtu, 21 Mei 222. Tim dosen sekaligus narasumber pelatihan, Lindiawati menuturkan ada sekitar 30 pelaku UMKM yang mengembangkan usahanya. Produk yang dijual pun didominasi dengan jenis makanan dan minuman.
”Saat berkunjung ke sana (rusunawa), rata-rata kami juga menemukan packing produk jualannya belum bagus, penamaan merk produk belum ada, hingga penjualannya belum memanfaatkan teknologi terkini,” kata Lindi disela kegiatan pelatihan.
Senada dengannya, Romi Ilham selaku Ketua Tim Kelompok Dosen UHW Perbanas tersebut mengungkapkan bahwa pengabdian masyarakat yang dilakukannya bertujuan untuk membekali pelaku usaha agar memanfaatkan teknologi dengan penjualan secara online melalui layanan pesan antar dan platform e-commerce.
Baca Juga: Kisah Naik Turun UMKM Jahit di Tengah Pandemi
”Dalam pelatihan ini, kami berikan panduan terkait teknik pemasaran digital. Bahkan, aktivitas digital marketing mereka nantinya bisa diakses dengan smartphone atau handphone. Mereka kami latih juga teknik foto produk agar menarik di toko online dengan memanfaatkan studio mini,” kata Romi Ilham.
Sementara itu, penjual nasi babat Madura yang juga peserta pelatihan, Nor Hasanah mengaku senang karena mendapatkan ilmu dan pengalaman baru. Kegiatan pelatihan semacam ini ternyata baru pertama kali ia ikuti, sehingga dirasa sangat membantu usahanya dalam meningkatkan pemasaran produk.
”Saya biasanya foto sendiri produknya dan langsung diupload. Kalau menggunakan studio foto ini hasilnya terlihat jadi lebih bagus,” kata Nor Hasanah usai mengikuti pelatihan.