JATIMNET.COM, Surabaya - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa semakin banyak orang bisa melakukan push-up, semakin rendah risiko terkena penyakit kardiovaskular (penyakit jantung). Temuan ini bisa menjadi salah satu cara untuk mengukur secara sederhana tanpa peralatan khusus yang mahal.

Meengutip Medical news today, Rabu 20 Februari 2019, disebutkan Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menunjukkan bahwa setiap tahun ada 17,9 juta kematian akibat penyakit kardiovaskular (CVD), terhitung sekitar 31 persen dari kematian global.

Banyak faktor yang meningkatkan risiko CVD, terutama diet yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, merokok, atau sering mengonsumsi alkohol.

Namun metode saat ini dengan benar menilai kebugaran fisik dalam kaitannya dengan risiko kardiovaskular, seperti tes stres latihan jantung (atau tes latihan treadmill submaksimal), mahal dan dapat menyita waktu banyak.

BACA JUGA: Kenali Gejala Nyeri Dada Akibat Serangan Jantung

Temuan studi baru dari Harvard T.H. Sekolah Kesehatan Masyarakat Chan di Boston, MA, dapat memungkinkan dokter untuk memperkirakan risiko dengan lebih mudah, hanya berdasarkan pada kapasitas seseorang untuk menyelesaikan beberapa push up.

Hasil, yang muncul di JAMA Network Open dan dapat diakses online, menunjukkan bahwa pria yang aktif secara fisik yang mampu melakukan lebih dari 40 push-up mungkin memiliki risiko CVD lebih rendah daripada rekan-rekan yang dapat menyelesaikan push-up lebih sedikit.

"Temuan kami memberikan bukti bahwa kapasitas push-up bisa menjadi metode yang mudah dan tanpa biaya untuk membantu menilai risiko penyakit kardiovaskular di hampir semua situasi," kata penulis pertama Justin Yang, M.D.

BACA JUGA: Perubahan Iklim Bisa Berdampak Pada Jantung Bayi

"Anehnya, kapasitas push-up lebih kuat terkait dengan risiko penyakit kardiovaskular daripada hasil tes treadmill submaksimal," tambahnya.

Semakin banyak pushup yang dapat Anda lakukan, semakin baik

Dalam studi saat ini - yang mungkin merupakan yang pertama dari jenisnya - tim peneliti mengumpulkan dan menganalisis informasi kesehatan dari 1.104 petugas pemadam kebakaran pria aktif dengan usia rata-rata 39,6 dan rata-rata BMI 28,7. Data ini mencakup periode 10 tahun, antara tahun 2000 dan 2010.

Pada awal penelitian, para peneliti mengukur kapasitas push-up dan toleransi latihan treadmill submaksimal dari masing-masing peserta.

Para peneliti mengumpulkan data relevan yang tersisa melalui ujian fisik tahunan peserta dan dengan meminta mereka untuk mengisi serangkaian kuesioner medis.

Sepanjang periode 10 tahun, para peneliti mendaftarkan 37 peristiwa terkait CVD dalam kelompok sukarelawan. Khususnya, semua kecuali satu dari hasil ini terjadi pada pria yang telah mampu melakukan pushup 40 atau lebih sedikit pada awal penelitian.

BACA JUGA: Ini Yang Diperhatikan Bagi Orang Punya Penyakit Jantung

Analisis para peneliti mengungkapkan bahwa peserta yang mampu menyelesaikan lebih dari 40 push-up untuk memulai dengan memiliki risiko kardiovaskular 96 persen lebih rendah dibandingkan pria yang telah menyelesaikan 10 pushup.

Selain itu, tim mencatat, kapasitas pushup memiliki hubungan yang lebih kuat dengan risiko CVD lebih rendah bahkan dari kapasitas aerobik, yang diukur melalui tes latihan treadmill submaksimal.

Namun, para peneliti memperingatkan bahwa karena kelompok peserta terdiri dari individu dalam kelompok tertentu - pria aktif berusia 30-an dan 40-an - temuan ini mungkin tidak berlaku untuk wanita, atau untuk pria yang lebih tua, lebih muda, atau kurang aktif secara fisik. dibandingkan dengan yang ada di kelompok.

Namun, temuan saat ini tetap penting dalam membangun hubungan antara kesehatan jantung dan olahraga, para peneliti berpendapat.

"Studi ini menekankan pentingnya kebugaran fisik pada kesehatan dan mengapa dokter harus menilai kebugaran selama pertemuan klinis."

Kemampuan Push Up Bisa Prediksi Risiko Kardiovaskular

Berita Populer

Baca Juga