
Reporter
ZulafifSelasa, 2 Februari 2021 - 01:00
Editor
Bruriy Susanto
VAKSINASI. Wali Kota Hadi saat menjalani pengecekan kesehatan atau darah untuk persiapan menjalani vaksinasi, Senin 1 Februari 2021. Foto : Diskominfo
JATIMNET.COM, Probolinggo - Sejumlah pejabat publik di Kota Probolinggo, mengalami penundaan proses vaksinasi akibat tekanan darah yang tinggi.
Mereka diantaranya; Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin; Sekda, Ninik Ira Wibawati; Ketua Pengadilan Negeri, Darwanto; Kapolresta, AKBP RM Jauhari; dan Ketua PD Muhammadiyah Masfuk.
Vaksinasi, yang digelar di Ruang Edelweis RSUD dr Mohamad Saleh, Senin 1 Februari 2021, Wali Kota Hadi, sebenarnya menjadi orang pertama yang bakal divaksin. Hanya saja, karena tekanan darahnya berada di angka 177 per 90, denyut nadi 101, upaya vaksinasi pun akhirnya ditunda.
Baca Juga: 7.487 Nakes Mendaftar Vaksinasi
“Saya tadi mau divaksin, ditensi barusan saya kaget. Karena katanya hasilnya tinggi, ya mungkin ditunda dulu,” ujar Hadi keheranan.
Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, dr Abraar HS Kuddah menyebutkan, dengan kondisi demikian proses vaksinasi Wali Kota Hadi ditunda terlebih dahulu, sampai tensinya sudah terkontrol.
“Nanti bisa diikutkan pada program kedua, jarena sesuai juknis vaksinasi maksimal tekanan darah 140 per 80,”jelasnya dr Abraar.
Menurutnya, vaksinasi sendiri ada efek samping seperti demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan. Dimana merupakan reaksi normal, yang akan menghilang dalam 2-3 hari.
Baca Juga: Alur Pelayanan Vaksinasi
“Walaupun sinovac ini paling rendah, tapi dalam skrining ada beberapa kriteria harus di exclude seperti tekanan darah tinggi, riwayat penyakit jantung, dalam waktu dekat diberi vaksin. Saya pun tidak boleh divaksin karena masuk kategori penyintas. Kalau ditanya kapan nanti Pak Wali disuntik vaksin, menunggu sampai ada yang diujicobakan pada tensi di atas 150,” paparnya.
Sementara pejabat publik, yang dapat divaksin adalah Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo, Ketua DPRD Abdul Mujib, Kajari Yeni Puspita, Ketua MUI Nizar Iryad, Ketua PCNU Samsur dan Pendeta Patria Yusak. Proses vaksinasi, disuntikkan oleh dr Ketut Ari, spesialis penyakit dalam yang punya sertifikasi sebagai vaksinator.
Pasca divaksin, Dandim Letkol Inf Imam Wibowo merasa biasa saja, saat disuntik vaksin. Menurutnya lebih sakit vaksi lain yang pernah terima, ketimbang Vaksin Sinovac.
“Semoga vaksin membawa berkah dan Indonesia sehat. Yang mendapat undangan jangan ragu vaksin sehat, aman dan halal. Kami minta masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan, Insyaalah kita sehat,”imbaunya.